Diperbaharui pada Sabtu, 29 Juli 2017 | 10:05

Pentingnya Pemanfaatan Teknologi untuk Pelaku UKM di Desa Tertinggal


Dengan memanfaatkan teknologi digital yang terus berkembang, kini para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mulai merasakan dampak positif dari penjualan secara online.

Indonesia memiliki ragam budaya dengan produk-produk daerah yang memiliki kualitas tidak kalah hebat. Namun, masih banyak kendala yang menyebabkan ragam produk daerah kurang begitu populer, terutama untuk wilayah-wilayah pelosok.

Menurut  Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, faktor kendala adalah belum adanya dukungan sarana dan prasarana yang memadai untuk pelaku UKM di pedesaan.

Oleh karena itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi terus berupaya agar produk yang dihasilkan desa tertinggal lebih dikenal luas dan dapat  meningkatkan perekonomian mereka, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi. Dimana ini menjadi langkah penting bagi pelaku UKM di desa tertinggal untuk bisa memperkenalkan produk-produk mereka.


“Penggunaan teknologi harus lebih ditingkatkan, terutama dalam memanfaatkan koneksi internet. Untuk sarana ini, warga bisa memanfaatkan Program Desa Broadband Terpadu yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Melalui program ini, mereka bisa mempromosikan produk lebih luas,” ujar Eko Putro Sanjoyo.

Ia juga menambahkan, dengan terhubung ke jaringan internet, pelaku UKM bisa melakukan promosi produk mereka melalui jejaring sosial atau situs e-commerce yang saat ini makin marak. “Dan Kementerian Desa akan terus mendorong warga di perdesaan untuk mulai memanfaatkan teknologi internet untuk berjualan secara online,” tambahnya.

Jika diterapkan dengan baik, Eko Putro Sanjoyo berharap semua pelaku UKM di desa tertinggal akan semakin berkembang sehingga bisa meningkatkan perekonomian.

Sementara itu, terkait penggunaan internet untuk berjalan secara online juga sudah mulai diterapkan oleh para pelaku UKM. Sebut saja seperti hasil produksi madu Kelulut dari Hutan Desa Bentang Pesisir Padang Tikar, Pontianak, yang sudah menggunakan jejaring sosial Facebook dan Twitter. Apalagi penggunaannya sangat mudah, mereka cukup menggunakan laptop atau smartphone dari mana saja.   

Pelaku UKM yang sudah memanfaatkan sosial media

Lalu ada juga pelaku UKM lainnya yang sudah memanfaatkan social media untuk mempromosikan produk mereka. Seperti yang diungkapkan Msy. Lela, Sekretaris DPD Akumindo Sumsel, yang menyebut jika mereka telah memanfaatkan teknologi internet untuk mempromosikan hasil produk daerah. Salah satunya melalui jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter.

“Sejak memanfaatkan sosial media, produk kita telah dikenal luas dan mengalami peningkatan permintaan. Terutama banyak permintaan dari luar daerah,” kata Lela saat ditemui di Expo Prukades 2017. Hanya saja, pengetahuan mereka terhadap e-commerce masih terbatas, dan tidak menutup kemungkinan akan menggunakan layanan tersebut.

Expo Prukades 2017 sendiri bertujuan untuk mempromosikan potensi produk unggulan kawasan pedesaan yang sekaligus mempromosikan potensi keunggulan tersebut diseluruh masyarakat dari berbagai kalangan.

Baca juga artikel :

BuzzBuddies, Sosial Media Terbaru dengan Cita Rasa Indonesia 

Twitter Lite Masuk Indonesia, Lebih Cepat dan Hemat Kuota Data 

Buka Facebook Lebih Hemat Data Dengan Update Opera Max 3.0 Terbaru 

Like us!
Nur Abdillah

Content Writer

2446 Posts

Punya pengalaman di beberapa media yang mengulas gadget, seperti Tabloid SMS, Tabloid Roaming, Majalah Digicom hingga Majalah Techlife. Selalu berusaha berbagi informasi yang akurat dan terupdate seputar teknologi dan gadget.