Efek Covid-19, Penjualan Hp Turun 14% di Februari 2020
Pandemi Covid-19 ternyata berdampak ke industri hp pintar. Di bulan Februari 2020 lalu, penjualan smartphone secara global mengalami penurunan sebesar 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan pengiriman global turun hingga 38 persen.
Menurut laporan lembaga riset Counterpoint, penurunan penjualan hp terbesar terjadi di Cina yang mencapai hingga 38 persen. Dimana yang paling terdampak adalah penjualan offline yang penjualannya tergerus hingga di atas 50 persen selama Februari 2020. Tetapi penurunan ini sebagian diimbangi dengan penjualan online yang lebih kuat.
“Untuk sementara mungkin orang akan menunda pembelian karena pandemi virus corona, terutama di bagian awal krisis ketika gangguan dan ketidakpastian keduanya tinggi. Namun mereka masih akan mengganti smartphone, yang berarti bahwa penjualan tidak akan sepenuhnya hilang, hanya ditunda," ujar Peter Richardson, VP and Research Director Counterpoint.
Sementara dari sisi vendor, tidak semuanya mengalami penurunan penjualan. Samsung misalnya, permintaan untuk hp asal Korea ini tetap stabil. Pasalnya eksposur yang minim ke rantai pasokan dan permintaan di pasar Cina. Secara global Samsung masih mencatat penjualan tertinggi di Februari 2020 dengan market share sebesar 22%.
Begitu pula Huawei yang terbilang cukup kuat di pasar Cina. Mereka justru bisa menjual lebih dari 12 juta unit smartphone selama Februari 2020, dan hanya mengalami penurunan pangsa pasar global sebesar 1% saja. Di Februari 2020, Huawei memiliki market share penjualan sebesar 13 persen.
Sedangkan dari sisi permintaan, Apple merasakan beberapa dampak di pasar China pada awal Februari 2020 dan di luar Cina pada paruh kedua bulan yang mempengaruhi kinerja penjualannya. Meski demikian, Apple masih menduduki posisi kedua untuk penjualan hp di Februari 2020 dengan share sebesar 14 persen
Pengiriman Anjlok 38 Persen
“Pengiriman smartphone global anjlok 38 persen per tahun dari 99,2 juta unit pada bulan Februari 2019, menjadi 61,8 juta di Februari 2020,” kata Linda Sui, Direktur Strategy Analytics.
Ia juga menambahkan, permintaan smartphone rontok di Asia bulan lalu, karena wabah Covid-19 dan ini menyeret pengiriman ke seluruh dunia. Beberapa pabrik Asia tidak dapat memproduksi hp, sementara banyak konsumen tidak mampu atau tidak mau mengunjungi toko ritel dan membeli perangkat baru.
Sementara Neil Mawston, Direktur Eksekutif Strategy Analytics, mengatakan, Februari 2020 menjadi penurunan terbesar dalam sejarah pasar ponsel pintar di seluruh dunia. “Pasokan dan permintaan smartphone jatuh di Cina, merosot di seluruh Asia, dan melambat di seluruh dunia. Ini adalah periode yang ingin dilupakan oleh industri smartphone.”
Meskipun ada tanda-tanda pemulihan sementara di Cina, namun pengiriman hp global secara keseluruhan diperkirakan tetap lemah sepanjang Maret 2020.
