Diperbaharui pada Jumat, 2 Juli 2021 | 13:33

Mirrorless vs DSLR, Bandingkan Fitur dan Fungsinya!

kamera
image via digit.in

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang pesat, kamera merupakan salah satu piranti yang juga mengalami perkembangan yang cukup pesat.

Sejak ditemukan pertama kali di abad ke-16 yang baru berupa kotak tanpa kemampuan merekam gambar hingga pada tahun 1975 saat Steven J. Sasson menciptakan kamera digital yang pertama di dunia, perkembangan piranti fotografi ini seakan tak ada hentinya.

Kamera digital sendiri memiliki jenis yang bermacam-macam, namun bisa dikelompokkan dalam 5 jenis yakni kamera compact digital, kamera bridge compact digital, kamera mirrorless, kamera DSLR dan kamera sport atau action.

Di antara kelima jenis kamera digital tersebut, kamera mirrorless dan kamera DSLR selalu menjadi perbincangan dan perdebatan.

Dengan bentuk yang besar, berat dan harganya relatif mahal, kamera DSLR memang dianggap lebih berkualitas dan menjadi jaminan mutu untuk hasil foto terbaik oleh para fotografer profesional.

Namun kehadiran kamera mirrorless juga dianggap banyak orang sebagai terobosan baru karena kamera jenis ini selain bentuknya lebih mungil dan kompak, stylish, kualitas foto dihasilkan setara dengan hasil kamera DSLR dan tentunya harga yang jauh lebih terjangkau.

Namun sebenarnya, apa sih perbedaan antara kamera mirrorless dan kamera DSLR. Apa kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis kamera tersebut?   

Kamera Mirrorless

kamera mirrorless
kamera mirrorless via bhphotovideo.com

Sesuai dengan namanya, kamera mirrorless merupakan jenis kamera DSLR yang dihilangkan bagian pemantul cahaya atau mirrorbox-nya. Di dalam DSLR mirror atau cermin akan memantulkan gambar dari lensa ke arah viewfinder.

Sementara pada kamera mirrorless, cermin tersebut ditiadakan dan gambar dari lensa langsung diterima oleh sensor.

Tanpa mirrorbox, ukuran kamera mirrorless bisa dibuat jauh lebih kecil dibandingkan DSLR. Namun jangan salah karena meski tanpa mirrorbox, kualitas tangkapan gambar dan lensa yang bisa diganti-ganti seperti pada DSLR bisa tetap dipertahankan.

Lensa di kamera mirrorless juga bisa diganti-ganti. Pengaturannya pun layaknya kamera DSLR yang bisa diatur full manual maupun otomatis. Untuk kualitas foto, bisa disetarakan dengan hasil jepretan kamera DSLR.

Kamera mirrorles pertama di dunia lahir tahun 2004 yakni Epson R-D1. Namun baru pada tahun 2008 kamera ini menjadi populer setelah Panasonic memperkenalkan Panasonic Lumix G1.

Sensor yang digunakan di kamera Lumix G1 adalah micro frour thirds yang merupakan karakteristik dari kamera mirrorless Panasonic dan Olympus. Setelah Panasonic Lumix G1, kamera-kamera mirrorless pun makin menjamur di pasaran.

Kamera DSLR

kamera dslr
kamera DSLR via expertreviews.com

DSLR adalah kependekan dari Digital Single Lens Reflex yang berarti kamera yang memanfaatkan cermin untuk mengarahkan cahaya dari lensa ke viewfinder.

Viewfinder sendiri merupakan sebuah lubang kecil yang berada di bagian belakang kamera yang digunakan untuk mengintip obyek foto.

DSLR menggunakan sistem cermin otomatis dan pentaprisma atau pentamirror untuk meneruskan cahaya dari lensa menuju ke viewfinder. Sekitar 10 tahun yang lalu, kamera ini menjadi kamera andalan yang menjadi pilihan pertama para fotografer amatir maupun profesional.

DSLR pun mampu menampilkan fitur rekam video yang jempolan sehingga bermunculan videografer indie di seluruh penjuru dunia.

Kesan dari kamera DSLR adalah besar, berat, ribet dan mahal. Namun kamera ini hingga sekarang masih dianggap lebih bergengsi dan ‘meyakinkan’ terutama bagi para fotografer profesional.

Kapan Sebaiknya Kamera Mirrorless Digunakan?

kamera dslr dan mirrorless
via petapixel.com

Kehadiran kamera mirrorless memang cukup mendapat sambutan hangat karena mereka yang ingin mendapatkan hasil foto setara kamera DSLR, namun tak perlu membeli kamera DSLR.

Foto yang dihasilkan kamera mirrorless sudah mendekati kamera DSLR kelas menengah, namun memang untuk kelas profesional, hasil dari kamera DSLR masih diakui lebih unggul.

Dengan bentuknya yang mungil, handy, simpel dan mudah dioperasikan, namun dengan kualitas tetap terjaga, kamera mirrorless sangat cocok digunakan bagi mereka yang suka dengan travel fotografi.

Kalaupun mereka harus menggunakan lensa yang berganti-ganti, rata-rata lensanya juga jauh lebih ringan dibanding dengan lensa kamera DSLR.

Para fotografer dengan mobilitas tinggi, sebaiknya memilih kamera jenis ini untuk mendukung kerjanya. Para produser film dan video yang biasanya juga memiliki mobilitas tinggi juga sangat cocok menggunakan kamera mirrorless.

Mereka dituntut untuk bekerja cepat dan berpindah lokasi sehingga dengan kamera mirorrless kerja mereka dijamin bisa lebih produktif.   

Teknologi yang dibenamkan di kamera mirrorless juga cukup lengkap dibanding kamera DSLR. Adanya sensor low light, misal di Sony Alpha a7 pasti cukup membantu dalam pengambilan gambar bercahaya minim.

Demikian juga fitur slowmotion yang banyak dibenamkan di kamera mirrorless baru, membuat kamera ini unggul digunakan karena mampu merekam hingga 100 fps bahkan lebih dibanding kamera DSLR yang saat ini hanya mampu merekam dengan kecepatan 50 fps.

Kamera mirrorless memang tidak cocok digunakan mereka yang suka mengambil puluhan hingga ratusan foto dalam satu sesi pemotretan karena ini hanya bisa dilakukan oleh kamera DSLR.

Perbedaan Kamera Mirrorless dan DSLR

Sebagai kamera generasi baru, jenis mirrorless memang paling pesat mengalami perkembangan terutama di sisi fitur.

Setiap seri baru yang diluncurkan vendor, pasti akan dibenami dengan fitur baru yang tentunya membuat kamera jenis ini menjadi lebih menarik. Sebenarnya perbedaan mendasar apa yang dimiliki kamera mirrorless ini dibanding DSLR.

1. Ukuran

kamera dslr dan mirrorless
via wp.com

Ukuran memang menjadi perbedaan yang utama dari kedua jenis kamera ini. Karena tanpa mirror, ukuran kamera mirrorless relatif lebih kecil dan konstruksinya lebih sederhana sehingga membuatnya lebih mungil dan ringan.

Pengoperasiannya pun lebih simpel jika dibandingkan dengan kamera DSLR karena mekanisme shutter ditiadakan. Hal ini juga mempengaruhi bodi karena tombol sedikit tentu tidak akan membutuhkan ruang lebih.

Meskipun ada kamera DSLR yang cukup ringan, misal pada Canon EOS 100D yang bobotnya sekitar 600 gram saja saat zoom kit dipasang, namun harganya relatif lebih mahal. Untuk tipe seperti Nikon D7100, bobotnya bahkan sekitar 1,2 kg tergantung pada lensa yang digunakan.

Sedangkan kamera mirrorless bobotnya jauh lebih ringan, misal pada Olympus PEN-EPL5 yang beratnya hanya 450 gram sudah termasuk lensa atau Panasonic Lumix GM1 yang mirip kamera kompak yang beratnya hanya 204 gram.  

 2. Autofocus Speed

kamera dslr dan mirrorless
via flickr.com

Saat awal peluncuran, kamera mirrorless cukup bermasalah dengan autofocus speed. Disebutkan bahwa kamera mirrorless tidak cocok digunakan untuk memotret objek yang bergerak cepat.

Namun kini autofocus speed kamera mirrorless sudah tidak menjadi kendala dan setara dengan kamera DSLR.

Untuk autofokus statis misal AF-Single, untuk beberapa kamera mirrorless bahkan lebih cepat dibanding dengan DSLR. Biasanya DSLR dianggap lebih baik dalam melacak subjek dengan cepat namun lemah dalam modus live view.

Sedangkan kamera mirrorless waktu live view AF penuh di mana ini berarti kamera ini lebih cepat menembak saat menggunakan layar LCD.

3. Previewing Object

kamera mirrorless
via crurtchfieldonline.com

Hal ini menjadi perbedaan utama antara kamera DSLR dan mirrorless. Kamera mirrorless tidak memiliki jendela bidik optik (OVF/optical viewfinder).

Proses pembidikan gambar atau framing di kamera mirrorless dilakukan lewat layar LCD atau jendela bidik elektronik (EVF/electonic viewfinder).  

Kelebihan viewfinder yang ada di DSLR adalah pengguna dapat melihat gambar secara optical langsung di mana hasilnya biasanya lebih jernih, responsif dan lebih cerah dibanding elektronik.

Sebelumnya karena kamera mirrorless harus menangkap preview gambar pada layar LCD maka kendalanya kadang di siang hari yang cerah menjadi susah untuk dilihat.

Namun untuk generasi baru, EFV sudah jauh lebih baik, responsif, cerah dan preview gambar tampilannya sama dengan yang akan disimpan nantinya juga akan ada banyak informasi yang bisa ditampilkan di histogram.

Diharapkan ke depannya teknologi EFV akan semakin baik dan mampu menyamai kejernihan viewfinder optik namun dengan ukuran dan kebutuhan ruang yang lebih kecil.

Meski kecil namun rata-rata LCD yang dibenamkan di kamera mirrorless sudah berukuran 3 inci sehingga cukup nyaman digunakan untuk menonton playback gambar atau video yang direkam.

4. Video Quality

kamera mirrorless dan dslr
via digitalphotographyschool.com

Pada kamera mirrorless generasi pertama perbedaan mencolok juga ada pada kualitas gambar dan video yang dihasilkan karena banyak noise/graininess dan warna yang tidak cerah.

Namun pada kamera-kamera mirrorless generasi terbaru perbedaan hasil gambar dan video dengan kamera DSLR nyaris tidak kentara. Hal ini karena vendor terus berinovasi dan menggunakan sensor dan prosesor yang lebih baik.

Jika sebelumnya kamera DSLR high-end menggunakan sensor yang sangat besar yang disebut sensor ‘full-frame’ maka saat ini kamera mirrorless pun sudah mulai dilengkapi dengan sensor full-frame misal pada Sony A7 dan A7R di mana hal ini tentunya semakin meningkatkan kinerja dan kualitas kamera mirrorless.

Dengan bodinya yang ringan, kamera mirrorless juga lebih menjanjikan saat digunakan untuk merekam video saat sedang melakukan perjalanan.

Teknologi video 4K pun sudah dibenamkan di kamera mirrorless sehingga hasil rekaman video dengan menggunakan kamera mirrorless kini tak kalah dengan hasil kamera DSLR.

Sebagian pengguna mengaku bahwa hasil video yang dihasilkan kamera mirrorless lebih tajam dibanding kamera DSLR.

5. Shutter Speed

shutterspeed
via blogspot.com

Yang paling jelas berbeda adalah mekanisme shutter kamera mirrorless yang tidak berisik dan fleksibel, berbeda dengan shutter pada kamera DSLR karena ketika menekan tombol shutter terjadi flip up pada mirror. Dengan kamera mirrorless pengguna bisa melakukan foto candid tanpa takut ketahuan.

Meskipun begitu shutter speed kamera mirrorless masih dianggap lebih lambat dibanding kamera DSLR sehingga kamera ini tidak cocok digunakan mereka yang ingin memotret subjek yang bergerak cepat.

Beberapa kamera mirrorless sudah memiliki electronic shutter di mana shutter yang dilakukan tanpa pergerakan mekanik sehingga menghasilkan shutter tanpa suara dan kecepatan mencapai 1/32000 detik. Namun tentunya ada beberapa efek samping jika menggunakan mode ini, misal jello effect.

6. Baterai Life

baterai kamera
via parkcameras.com

Kamera mirrorless memang baterainya lebih boros dibanding kamera DSLR. Selain karena ukuran baterai yang juga kecil karena disesuaikan dengan bodi kamera, hal ini terutama disebabkan karena kamera mirrorless perlu daya yang lebih besar untuk melakukan ‘live view’ dari sensor ke LCD.

Sedangkan pada DSLR yang menggunakan optical viewfinder (jendela bidik optik) mungkin tidak membutuhkan daya sama sekali.  Namun jika di kamera DSLR menggunakan mode live view maka hasilnya akan sama, di mana baterai kamera juga menjadi cepat habis.

Rata-rata kamera DSLR mampu memotret 700 – 1000 foto dalam satu pengisian baterai. Namun untuk kamera mirrorless biasanya hanya mampu memotret 200 – 400 foto saja.

Hasil Gambar Kamera DSLR vs Mirrorless

kamera mirrorless dan dslr
via 43rumors.com

Jika sebelumnya kamera DSLR selalu diunggulkan untuk urusan gambar maka kehadiran kamera mirrorless cukup menjadi pesaing tangguh untuk kamera DSLR.

Dengan teknologi dan inovasi yang dibenamkan, kamera mirrorless kini bisa menghasilkan foto dengan kualitas setara dengan kamera DSLR, dengan catatan sensor yang digunakan juga setara.

Meski mungil, namun sensor yang dibenamkan dalam kamera mirrorless sudah setara dengan kamera DSLR.

Beberapa kamera mirrorless sudah mengusung teknologi Mirrorless Interchangeable-Lens Camera (MILC) di mana kamera ini juga bisa dipasangi lensa-lensa yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan fotografer.

Dengan kemampuan tersebut kamera ini sangat memungkinkan penggunanya untuk mengeksplorasi berbagai teknik pengambilan foto dan menghasilkan gambar-gambar yang tak kalah bagusnya dengan gambar yang diambil dengan kamera DSLR.

Kelengkapan Lensa dan Aksesoris

lensa kamera
via pexels.com

Kamera mirrorless memang sangat menarik karena bodinya yang mungil dan pengoperasiannya yang simpel. Selain itu, kamera mirrorless juga didukung aksesoris yang beragam, termasuk lensa kamera karena kamera ini memiliki teknologi Mirrorless Interchangeable-Lens Camera (MILC) sehingga bisa diganti-ganti lensanya sama seperti kamera DSLR.

Kamera mirrorless memiliki flange distance (jarak antara sensor dan lensa) yang sangat pendek sehingga kamera mirrorless bisa menggunakan lensa apapun tentunya tergantung adapter yang sesuai.

Adapter lensa DSLR bisa dibeli jika ingin menggunakan lensanya untuk kamera mirrorless namun harus diingat bahwa ini akan mengubah zoom (focal length) berdasar pada crop factor dan juga akan menonaktifkan fitur seperti autofocus.

Dengan lensa yang sesuai, kamera mirrorless juga bisa digunakan untuk berbagai jenis pemotretan mulai dari wide angel, zoom, dan sebagainya.

Di pasaran sendiri sudah banyak tersedia berbagai macam ukuran lensa untuk kamera mirrorless bahkan beberapa vendor sudah memberikan paket lensa lengkap pada paket pembelian kameranya.

Sistem mirrorless dari vendor seperti Pentax (Q camera) dan Samsung seri NX memiliki lensa paling sedikit karena perusahaan-perusahaan tersebut memilih untuk membuat sistem mirorrless sendiri-sendiri.

Sistem Micro Four Thirds lah yang memiliki pilihan paling banyak karena mereka sebagai pionir dan dibentuk oleh beberapa perusahaan di mana lensanya didukung oleh Olympus, Panasonic, Sigma, Tamron, dan sebagainya.

Keterbatasan Kamera Mirrorless

kamera mirrorless
via digitaltrends.com

Meskipun kehadirannya cukup menjawab pertanyaan fotografer dengan mobilitas tinggi yang menginginkan kamera sekelas DSLR namun tidak ribet dalam penggunaan dan mudah dibawa, namun kamera mirrorless juga memiliki beberapa kekurangan.

Selain baterai yang lebih boros, shutter speed kamera mirrorless juga cenderung lambat sehingga tidak cocok digunakan untuk memotret objek yang bergerak cepat.

Kamera mirrorless mengandalkan contrast detect sehingga tidak cocok jika akan dipasangkan dengan lensa yang mengandalkan mode continues.

Electronic Fiew Vinder (EFV) kamera mirrorless juga dianggap kurang realistis, lambat dan kurang responsif. Beberapa pengguna juga merasa bahwa bodi yang kecil membuat kamera mirrorless kurang mantap saat digenggam.

Bodi kecilnya juga membuat kamera rentan tertiup angin saat misalnya digunakan pemotretan dengan tripod di pegunungan. Dengan beberapa kekurangan tersebut kamera ini kurang cocok digunakan bagi mereka yang ingin membuka bisnis fotografi.

Harga

uang
via blogspot.com

Jika dibandingkan dengan kamera DSLR, rata-rata harga kamera mirrorless memang lebih murah. Namun ada di antaranya, kamera DSLR entry level harganya malah lebih murah dibanding kamera mirrorless.

Dengan fitur dan teknologi yang dibenamkam serta kemampuan yang dimiliki, harga kamera mirrorless ini sangat menguntungkan terutama bagi mereka yang menginginkan kamera berkualitas DSLR namun dengan harga yang terjangkau.

Harga yang lebih murah ini tidak membuat kamera mirrorless menjadi murahan karena memang ada perombakan dari beberapa fitur yang dimiliki DSLR sehingga vendor bisa menekan biaya produksi.

Rata-rata kamera mirrorless yang saat ini paling banyak diburu pembeli adalah yang harganya berkisar 5 jutaan seperti Canon EOS M10 Kit 15 – 45 mm dan Canon EOS M3 Kit 15 – 45 mm.

Namun jika menginginkan kamera mirrorless yang harganya 3 jutaan pun masih banyak di pasaran, sebut saja Pentax Q-7 Kit 5 -15 mm, Nikon 1 J3 Kit 10 – 30mm, Panasonic Lumix DMC-GF3K Kit  dan sebagainya.

Ada juga kamera mirrorless yang harganya memang tidak murah, tentu saja karena kamera tersebut sudah memiliki teknologi terbaru misal jajaran Leica seperti Leica M240 Body dengan harga 90 jutaan atau bahkan Leica M-Monochrom (tipe 246) yang harganya mencapai Rp109.550.000.

Like us!
Imam Ali

Content Writer

1633 Posts

Berbekal photography dan multimedia desain membuka jalan ke perusahaan konsultan cekindo.com. Awali karir jurnalistik di Majalah Chip Foto Video. Ketertarikan pada teknologi dan gadget berkembang ke Majalah Chip dan Chip.co.id, mulai dari review gadget dan peripheral PC, berlanjut ke Tabloid Sinyal dan SinyalMagz. Hobi otomotif memberi kesempatan bekerja di Agency mengawal konten otomotif. Di Pricebook, membuat beragam artikel terkait news, ulasan dan review serta info pasar yang berbasis SEO.