Burger Menu
Pricebook Logo
Dipublish pada Jumat, 20 Jun 2025 | 11:32

Review Lenovo Yoga 7i 2-in-1 Gen 10 (2025): Convertible Stylish, Performa AI Siap Tempur

string

Lenovo mengawali momen penting di tahun 2025 khususnya di lini Yoga dengan hadirnya seri Yoga 7i 2-in-1 Gen 10. Lewat Laptop 2 in 1 terbaru mereka, Lenovo menawarkan pembaruan desain yang signifikan, peningkatan performa, dan dukungan penuh terhadap fitur-fitur AI di Windows 11. Ini bukan sekadar laptop convertible, tapi sebuah perangkat modern yang siap menjawab kebutuhan pengguna hybrid masa kini.

Setelah menggunakannya sebagai laptop utama selama lebih dari seminggu, saya bisa bilang bahwa Lenovo Yoga 7i 2-in-1 Gen 10 (2025) bukan cuma sekadar pembaruan tahunan. Ini adalah perangkat yang dirancang matang, dengan banyak perhatian terhadap detail, baik dari sisi desain, performa, hingga dukungan teknologi AI masa depan.

Saya pribadi menguji laptop ini dalam berbagai skenario: bekerja dari kafe, menyusun konten presentasi di rumah, editing ringan menggunakan stylus, hingga mengandalkannya untuk meeting Zoom dengan latar blur aktif. Hasilnya? Yoga 7i tampil memuaskan di hampir semua aspek.

Desain Nyaman Digenggam, Enak Dipandang

string

Saat pertama kali membuka kotaknya, saya langsung terkesima dengan balutan vegan leather berwarna Seashell. Jujur saja, ini membuat laptop terasa beda dari yang lain, lebih mewah, lebih berkarakter, dan sangat menyenangkan disentuh. Cover-nya lembut tapi tetap terasa kokoh, dan yang paling saya suka, tidak mudah meninggalkan bekas sidik jari.

Kombinasi ini membuat tampilannya terasa premium dan ramah lingkungan sekaligus. Material kulit imitasi ini tidak hanya enak dilihat, tapi juga nyaman disentuh, memberikan kesan eksklusif yang lebih kuat dibanding generasi sebelumnya yang memakai full aluminum.

Warna Seashell yang ditawarkan juga tampil elegan, putih kecreman yang menenangkan mata, cocok untuk profesional muda atau kreator yang ingin tampil beda. Bentuknya ramping dan ringan, saat saya masukkan ke dalam tas kerja bersama tablet dan notebook, Yoga 7i tidak terasa membebani. Sebagai seseorang yang sering mobile, ini jadi poin plus besar.

Ukuran yang ditawarkan pun cukup variatif, yaitu 14 inci dan 16 inci. Meski dimensi cukup tipis, bodinya sudah mendapat sertifikasi ketahanan MIL-STD-810H, yang berarti laptop ini tahan terhadap guncangan, debu, dan suhu ekstrem. Cocok untuk pengguna yang aktif dan sering berpindah tempat.

Layar OLED 2.8K yang Memanjakan Mata

string

Layar 14 inci Lenovo PureSight OLED di laptop ini bukan main-main. Resolusi 2.8K (2880x1800) dengan aspect ratio 16:10 membuat tampilan konten lebih luas dan tajam. Refresh rate 120Hz dan dukungan Dynamic Refresh Rate memastikan pengalaman visual tetap mulus, baik untuk konsumsi multimedia maupun produktivitas.

Saya menggunakan Yoga 7i ini untuk menonton serial Netflix, melakukan color grading ringan untuk thumbnail YouTube, dan membaca dokumen panjang. Layar OLED-nya benar-benar memanjakan mata. Warna tampil hidup, kontras dalam adegan gelap sangat jelas, dan refresh rate 120Hz membuat scrolling terasa mulus.

Fitur touchscreen-nya responsif dan sangat berguna saat digunakan dalam mode tablet. Saya juga sempat mencoba menggambar dengan Lenovo Yoga Pen untuk membuat mind map dan sketsa cepat. Walau tidak sepresisi stylus profesional, delay-nya minim dan tekanan penanya terasa natural.

Bagi pengguna kreatif, layar ini sudah mendukung 10 titik sentuh serta stylus Lenovo Yoga Pen yang disertakan dalam paket penjualan. Stylus ini mendukung 4096 level tekanan dan Wacom AES 2.0, cocok untuk menggambar, menulis, atau membuat sketsa. Stylus bisa ditempel magnetik di sisi layar, meski tanpa pen holder bawaan seperti generasi sebelumnya.

Selain itu, panel OLED-nya mendukung Dolby Vision, HDR True Black 1000, dan memiliki sertifikasi Low Blue Light dari TÜV Rheinland, membuatnya nyaman digunakan dalam waktu lama tanpa membuat mata cepat lelah.

Performa Ultra 7 258V & AI Boost Bekerja Senyap tapi Bertenaga

string

Di sektor dapur pacu, Lenovo menyematkan prosesor Intel Core Ultra 7 258V, yang berbasis arsitektur baru Intel Series 2. Dengan konfigurasi 8 core (4 Performance + 4 Efficient), base power 17 watt, serta frekuensi maksimal 4.8 GHz, performa sehari-hari hingga multitasking berat bisa ditangani dengan mudah.

Selama pengujian, saya menggunakan laptop ini untuk multitasking berat, mulai dari membuka belasan tab Chrome, sambil mengetik di Word dan memutar video YouTube 4K, saya tidak menemukan keberadaan lag yang berarti. Prosesornya, Intel Core Ultra 7 258V, terbukti tangguh. Kipasku sesekali aktif, tapi tetap senyap dan tidak mengganggu konsentrasi.

NPU Intel AI Boost yang mampu menangani hingga 47 TOPS, menjadikan laptop ini siap digunakan sebagai Copilot+ PC. Artinya, kamu bisa memanfaatkan fitur seperti Windows Cocreator, Live Caption, hingga Windows Studio Effects secara optimal, langsung dari hardware-nya.

Yang menarik, saat saya aktifkan Windows Studio Effects untuk panggilan video, fitur seperti eye contact dan auto framing berjalan halus. Ini semua didorong oleh NPU Intel AI Boost, yang artinya, Yoga 7i memang sudah siap untuk menjadi bagian dari ekosistem Copilot+ PC. Saya juga sempat mencoba fitur Live Caption saat menonton video berbahasa Inggris, dan akurasinya sangat membantu.

Di sisi grafis, laptop ini mengandalkan Intel Arc Graphics 140V dengan 8 Xe-Cores berbasis arsitektur terbaru. Mendukung decoding codec modern seperti H.266/VVC, AV1, dan QuickSync, sehingga nonton film atau mengedit video berjalan lebih efisien.

string

Di tengah persaingan ketat industri laptop saat ini, hampir semua produsen chipset besar sepeti AMD, Qualcomm, dan Intel, berhasil menghadirkan performa yang sangat kompetitif. AMD unggul dalam kekuatan CPU mentah, Qualcomm dikenal karena efisiensi daya dan daya tahan baterainya yang luar biasa, sementara Intel tetap menjadi pilihan andal berkat kemampuan grafis terintegrasinya yang sedikit lebih unggul. Dalam konteks ini, Lenovo Yoga 7i 2-in-1 tampil menonjol dengan menggunakan prosesor Intel generasi terbaru, Lunar Lake, yang menawarkan keseimbangan optimal antara performa, efisiensi daya, dan fitur AI.

Lunar Lake tidak hanya mengandalkan kinerja CPU dan GPU, tetapi juga hadir dengan NPU (Neural Processing Unit) canggih, yang memungkinkan fitur seperti Efek Kamera berbasis AI untuk memperbaiki penampilan Anda saat video call. Meskipun fitur ini bukan alasan utama untuk membeli laptop ini, kehadirannya menjadi nilai tambah yang signifikan bagi pengalaman penggunaan sehari-hari, terutama di era kerja hybrid dan komunikasi digital yang makin intens.

Dari sisi performa, Yoga 7i 2-in-1 dengan prosesor Intel Core Ultra 7 256V mencatat hasil benchmark yang sangat baik di berbagai pengujian sintetis. Dalam uji produktivitas menggunakan Procyon, laptop ini mampu bertahan lebih dari 10 jam dalam mode daya Seimbang. Waktu yang sangat solid untuk sebuah perangkat premium dengan performa tinggi.

Bahkan dalam mode "Kinerja Terbaik", daya tahannya tidak berkurang secara drastis. Versi yang menggunakan layar OLED mungkin sedikit lebih boros daya dibandingkan model IPS, namun kualitas visualnya jauh lebih unggul sehingga tetap layak dipilih.

Berikut adalah hasil pengujian benchmark yang dicatat pada Lenovo Yoga 7i 2-in-1 dengan Intel Lunar Lake:

  • PCMark 10 (AC best perf / battery / battery balanced): 6.764 / 6.637 / 6.527
  • Geekbench 6 (Single / Multi-Core): 2.641 / 10.685
  • Cinebench 2024 (Single / Multi-Core): 116 / 577
  • 3DMark (Time Spy / Wild Life Extreme / Night Raid): 3.320 / 4.513 / 27.613
  • CrossMark (Overall): 1.804

Dengan skor-skor tersebut, Yoga 7i 2-in-1 terbukti mampu menangani berbagai skenario kerja produktif, multimedia, bahkan gaming ringan, sambil tetap menawarkan fleksibilitas dan portabilitas khas laptop convertible. Kombinasi desain premium, performa mumpuni, dan fitur-fitur berbasis AI menjadikan perangkat ini salah satu pilihan terbaik di kelasnya untuk tahun 2025.

RAM & SSD Lega, Cepat, dan Siap Pakai

string

Yoga 7i terbaru ini dibekali RAM 32 GB LPDDR5x-8533 Dual Channel. RAM-nya menyatu di dalam SoC, jadi tidak bisa di-upgrade, tapi kapasitas besar ini sudah lebih dari cukup untuk berbagai pekerjaan berat—dan jadi peningkatan besar dari model tahun lalu yang hanya 16 GB.

Buat saya yang sering bekerja dengan banyak file media dan software produktivitas, kombinasi ini sangat ideal. Booting hanya butuh hitungan detik, dan proses menyimpan serta memindahkan file besar terasa cepat sekali. Sayangnya, RAM-nya tidak bisa di-upgrade, jadi pilihan 32 GB sangat cocok bagi kamu yang ingin future-proof sejak awal.

Untuk penyimpanan, tersedia SSD 1 TB M.2 NVMe PCIe Gen 4 berukuran 2242. Slotnya hanya satu, tapi kapasitasnya sudah lega, dan kecepatannya sangat mendukung workflow kreatif atau multitasking.

Keyboard dan Audio Cocok untuk Kerja Panjang

string

Keyboard laptop ini menggunakan switch yang lembut dan senyap, cocok untuk mengetik di ruang kerja yang hening. Backlit-nya berwarna putih dengan dua tingkat kecerahan serta auto brightness. Sementara touchpad-nya presisi, berlapis Mylar yang terasa seperti kaca, dan ukurannya cukup luas: 7.5 x 12 cm.

Keyboard-nya terasa empuk, travel key-nya pas, dan yang penting: tidak berisik. Saya cukup banyak menulis artikel dan laporan selama masa uji coba, dan pengalaman mengetiknya menyenangkan, bahkan dalam jangka waktu lama.

Audio juga jadi nilai jual penting. Empat speaker yang terdiri dari 2 tweeter dan 2 woofer menghasilkan suara jernih dan lantang. Dengan dukungan Dolby Access, kamu bisa menyesuaikan preset dan EQ sesuai selera.

Speaker-nya mengejutkan saya. Saat dipakai mendengarkan podcast dan musik via Spotify, suaranya jernih dan cukup lantang untuk ukuran laptop. Sistem empat speaker dengan Dolby Atmos memang terasa bedanya.

Yoga 7i 2 in 1 Gen 10 dilengkapi dengan dukungan Yoga Pen (opsional) untuk pengguna yang suka mencatat, menggambar, atau mengedit secara langsung di layar. Selain itu, Lenovo menghadirkan fitur AI Copilot yang membantu otomatisasi tugas dan meningkatkan efisiensi kerja. Menariknya, pengguna juga mendapatkan langganan Adobe Creative Cloud gratis selama 2 bulan, memberikan akses ke software kreatif populer seperti Photoshop dan Premiere Pro.

Kamera, Mikrofon, dan Konektivitas Canggih & Aman

string

Kamera 5 MP-nya mampu merekam hingga 1440p @30fps, serta mendukung Infrared untuk login via Windows Hello. Tersedia shutter fisik demi menjaga privasi pengguna. Fitur seperti Eye Contact, Auto Framing, dan Background Blur hadir lewat Windows Studio Effects. Mikrofonnya dilengkapi dengan noise cancelling, yang bisa diatur lewat aplikasi Lenovo Vantage.

Kamera 5 MP-nya mampu menangkap wajah saya dengan baik, bahkan dalam kondisi cahaya ruangan yang tidak terlalu terang. Saya coba login via Windows Hello, dan prosesnya cepat berkat IR camera. Penutup kamera fisik juga memberi rasa aman ekstra saat tidak digunakan.

Untuk koneksi, Wi-Fi 7 terasa stabil dan cepat saat saya uji di rumah dengan router terbaru. Thunderbolt 4 yang tersedia juga membantu saat saya transfer file besar dari SSD eksternal dengan kecepatan tinggi.

Untuk konektivitas, tersedia:

  • 2x Thunderbolt 4 (USB4, PD 3.0, DisplayPort 2.1)
  • 1x HDMI 1.4b
  • 1x USB 3.2 Gen 1
  • microSD card reader
  • Audio jack 3.5mm
  • Tombol power di sisi kanan

Laptop ini selain sudah menggunakan modem Intel Wi-Fi 7 BE201 juga dibekali dengan Bluetooth 5.4, menjamin koneksi nirkabel yang cepat dan stabil.

Dengan desain yang ramping, Lenovo tetap membekali laptop ini dengan sistem pendingin aktif, satu kipas dan dua heatpipe. Aliran udara masuk dari bawah dan keluar ke belakang, memastikan suhu tetap terjaga meski digunakan untuk pekerjaan berat.

Dengan baterai 71Wh dan dukungan Rapid Charge Express, Yoga 7i mampu bertahan sepanjang hari untuk penggunaan normal dan mengisi ulang dengan cepat saat dibutuhkan.

Menggunakan satu perangkat Lenovo Yoga 7i 2-in-1 Gen 10 lebih dari seminggu penuh, membuat saya benar-benar merasa nyaman. Kombinasi desain premium, layar menawan, performa tangguh, dan dukungan AI menjadikannya pilihan solid bagi siapa pun yang mencari laptop convertible serba bisa.

Share :
Imam Ali

Imam Ali

Content Writer

1052 Posts

Berbekal photography dan multimedia desain membuka jalan ke perusahaan konsultan cekindo.com. Awali karir jurnalistik di Majalah Chip Foto Video. Ketertarikan pada teknologi dan gadget berkembang ke Majalah Chip dan Chip.co.id, mulai dari review gadget dan peripheral PC, berlanjut ke Tabloid Sinyal dan SinyalMagz. Hobi otomotif memberi kesempatan bekerja di Agency mengawal konten otomotif. Di Pricebook, membuat beragam artikel terkait news, ulasan dan review serta info pasar yang berbasis SEO.

ARTIKEL TERKAIT