Diperbaharui Pada Kamis, 3 Mar 2022 | 07:31

Review Samsung Galaxy S22+ 5G, Rasa Flagship Seutuhnya!

Persaingan smartphone flagship di tahun 2022 telah dimulai dan Samsung sekali lagi ingin membuktikan kelasnya dengan meluncurkan jajaran perangkat hp baru dalam Galaxy S22 Series 5G yang membawa tiga model ke Tanah Air; Galaxy S22 5G, Galaxy S22+ 5G, dan Galaxy S22 Ultra 5G.

Spesifikasi yang ditawarkan Samsung Galaxy S22 Series 5G selayaknya perangkat hp flagship dengan desain layar besar yang dimulai dari ukuran 6.1 inci pada model standarnya, hingga 6.8 inci di versi tertingginya (Ultra).

Performa dan kinerja hp juga menjadi sorotan karena seri ini mengusung prosesor Snapdragon 8 Gen 1 dari Qualcomm, yang diklaim sebagai chipset tercepat di kelasnya untuk saat ini.

Bagi pecinta fotografi, Samsung Galaxy S22 Series 5G hadir dengan konfigurasi kamera yang menjanjikan, dengan triple camera pada Galaxy S22 5G dan Galaxy S22+ 5G, serta quad camera pada Galaxy S11 Ultra 5G.

Pricebook berkesempatan mencoba langsung salah satu model dari seri ini, untuk membuktikan apakah segala keunggulan yang telah digembar-gemborkan dalam presentasi peluncuran hp ini, benar adanya.

Perangkat yang saya ulas dalam artikel ini adalah Samsung Galaxy S22+ 5G varian RAM 8 GB/256 GB dengan warna Pink Gold. Jujur saja, kesan pertama saya begitu mengeluarkan hp ini dari kotaknya, terasa solid ketika digenggam. 

Berbekal rasa ketidak sabaran untuk segera mencobanya, berikut review Samsung Galaxy S22+ 5G.

Unboxing

Perangkat Samsung Galaxy S22+ 5G yang saya ulas hadir dalam kotak dengan desain minimalis berwarna hitam yang mengusung logo 'S' pada bagian tengahnya, diikuti oleh tulisan 'Galaxy S22+' pada didi bawah.

Tulisan yang sama juga saya temukan pada sisi kiri kotak, dibarengi dengan tulisan 'Samsung' yang terletak di sisi kanan kotak. Cukup simpel dan minimalis khas Samsung.

Begitu membuka kotak berwarna dominan hitam ini, saya langsung menemukan satu unit Samsung Galaxy S22+ 5G berwarna Pink Gold, lalu pada bagian bawahnya terdapat kompartmen untuk menyimpan kotak berisi kabel USB Type-C, buku panduan, dan kartu garansi.

Secara keseluruhan, saya suka dengan desain minimalis khas Samsung ini, hanya agak sayang saja karena paket pembeliannya tidak disertai dengan kepala charger (adaptor) untuk pengisian daya. Entah kenapa ini menjadi standar baru untuk hp flagship.

Desain

Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, kesan pertama ketika memegang Samsung Galaxy S22+ 5G adalah rasa solid pada keseluruhan build-nya. Wajar saja, karena hp dengan layar Dynamic AMOLED 2X berukuran 6.6 inci ini memiliki bobot 196 gram.

Samsung Galaxy S22+ 5G memiliki dimensi 75.8 x 157.4 x 7.6mm. Bila dibandingkan dengan perangkat Galaxy S10+ yang saya gunakan sebagai daily drive, ukurannya tidak terlalu berbeda. Hanya ketebalan saja yang perbedaannya terasa signifikan.

Namun dengan ukuran dan bobotnya tersebut, hp ini masih terasa nyaman untuk diselipkan di saku celana jeans bagian depan. Pada beberapa uji coba mulai dari berdiri, duduk, berjalan, hingga berlari-lari kecil, posisinya di saku celana tidak mengganggu pergerakan sama sekali.

Layar dan Tampilan

Pada hari pertama pengujian, saya menggunakan Samsung Galaxy S22+ 5G untuk menikmati konten-konten video mulai dari film hingga series favorit. Selama seharian penuh, saya hanya menggunakannya untuk menonton saja.

Jujur, ukuran layar yang besar dengan posisi kamera depan yang berada di tengah atas layar, menjadi faktor penting untuk memberikan kenyamanan ketika menonton tayangan video.

Terlebih lagi dengan layar Dynamic AMOLED 2X Display yang kontras warna dan ketajamannya membuat saya kagum. Gambar jadi tampil maksimal pada layar FHD+ yang diusungnya.

Refresh rate 120Hz pada layar juga saya rasakan sekali sebagai salah satu keunggulannya. Tampilan video terasa mulus. Bahkan ketika menggunakan hp ini untuk browsing internet dan membuka medsos, keunggulan tersebut tetap saya rasakan.

Namun, walau saya merasakan kenyamanan dari segi visual, kesulitan saya alami dari sisi navigasi. Seluruh tombol pada Samsung Galaxy S22+ 5G terletak di sisi kanan, termasuk tombol volume. Saya yang lebih terbiasa menggunakan jempol untuk mengatur volume, merasa sedikit kesulitan.

Butuh beberapa kali melakukannya agar terbiasa, dan bagi saya, posisi tombol ini memang agak menyulitkan ketika hp digunakan untuk menonton secara handheld. Namun jadi sangat memudahkan bila menggunakan smartphone stand.

Secara keseluruhan, saya puas dengan performa layar dari Samsung Galaxy S22+ 5G. Tidak dapat dipungkiri, kualitas yang ditampilkan sangat sebanding dengan harga yang ditawarkan.

Kamera

Bagian paling menyenangkan bagi saya ketika mengulas perangkat smartphone adalah kameranya. Saya memang memiliki ketertarikan lebih pada bidang fotografi, dan teknologi kamera hp yang semakin canggih menjadi motivasi untuk mencari mana yang terbaik.

Spesifikasi triple camera pada Samsung Galaxy S22+ 5G cukup menjanjikan. Apalagi dengan konfigurasi kamera ultra-wide beresolusi 12 MP yang disandingkan dengan kamera wide 50 MP dan kamera telefoto 10 MP, semakin memacu semangat saya untuk segera mencobanya.

Uji kamera pertama saya lakukan di siang hari, saat cahaya matahari sedang berada pada puncak kecerahannya, dengan berjalan-jalan di sekitar kantor Pricebook untuk menangkap momen.

Saya memaksimalkan pengaturan ketiga kamera utama sesuai dengan masing-masing fungsinya. Secara umum, hasil jepretanya terlihat sangat baik, dengan tingkat ketajaman yang menurut saya salah satu yang terbaik saat ini.

Pengaturan pada mode manual pun dapat saya lakukan dengan cukup mudah, dah hasil jepretannya sesuai dengan apa yang saya harapkan. Lalu ketika mencobanya di mode potret, hasilnya pun tidak mengecewakan.

Intensitas bokeh yang dihasilkan pada mode potret terlihat halus dan sangat natural, bankan pada bagian ujung rambut yang terisolasi dengan sangat baik. Selain itu, pencari fokusnya juga sangat cepat begitu menemukan objek utama untuk dipotret.

Pada foto close up, hasilnya sangat tajam, dengan kontras warna yang menurut saya pas, bahkan ketika foto dipindahkan ke laptop, tampilannya tidak jauh berbeda.

Foto dengan sudut terlebarnya pun terlihat baik, dengan distorsi yang tidak terlalu mengganggu. Malah bagi saya, distorsinya memberikan nilai estetika tersendiri.

Momen yang paling ditunggu-tunggu adalah malam hari. Samsung Galaxy S22+ 5G dibekali dengan fitur Nightography yang diklaim mampu menghasilkan foto malam terbaik di kelasnya, karena fitur ini menggunakan teknologi Nona-Binning dan adaptive pixel sensor.

Teknologi tersebut dapat menghasilkan resolusi tertinggi dari kamera, sekaligus menangkap lebih banyak cahaya di waktu yang bersamaan. Saya pun segera mencobanya di jalanan kota Jakarta dan perumahan di waktu malam.

Cahaya lampu malam dari pijaran lampu jalan dan billboard berhasil ditangkap dengan baik, dengan detil yang terlihat cukup baik bagi saya. Saya juga mencoba kameranya untuk memotret dalam kondisi langit yang gelap, dengan hasil yang tidak jauh berbeda.


AI AutoFocus pada kameranya sangat membantu sekali ketika melakukan aktivitas fotografi di malam hari, karena bahkan objek tergelap yang saya temukan pun, mendapatkan fokus yang cukup baik. Namun tentu detilnya berkurang, dan ini wajar.

Beralih ke kamera depan, Samsung Galaxy S22+ 5G dibekali dengan kamera selfie beresolusi 10 MP. Ketika mencobanya, saya juga cukup puas dengan hasil jepretannya.

Kamera depannya hadir sebagai pelengkap yang bagi saya, menyempurnakan keseluruhan spesifikasi kamera dari Samsung Galaxy S22+ 5G ini.

Performa dan Baterai

Sebagian besar waktu saya ketika mengulas Samsung Galaxy S22+ adalah menonton film dan series, serta mencoba beberapa kali bermain game.

Selain itu, saya juga melakukan multitasking melakukan beberapa kebutuhan kerja mulai dari membalas email, membuka file words dan pdf, hingga meeting online di Google Meet.

Snapdragon 8 Gen 1 yang menggunakan teknologi fabrikasi chipset 4nm saya akui memiliki peran yang cukup besar dalam menjaga performa dan kinerja dari hp ini.

Sayang Galaxy S22+ tidak mendukung S Pen seperti pada versi Ultran. Seandainya ada, tentu akan semakin memaksimalkan layar 120Hz yang diusungnya.

Daya tahan baterai pada hp ini patut diacungi jempol. Pada satu waktu saya melakukan uji coba dengan mengisi baterai secara penuh, lalu mengaktifkan semua notifikasi aplikasi, setelah itu saya meninggalkan hp dalam posisi siaga selama 2 hari, tanpa melakukan aktivitas apapun. Di hari kedua, baterai masih tersisa 41 persen.

Ketika melakukan uji menonton tayangan video streaming, saya memulainya pada pagi hari sekitar pukul 6 pagi, dengan posisi baterai yang penuh. Lalu berakhir di jam 11 malam. Ketika melihat indikator, sisa baterainya masih di angka 10 persen.

Karena saya bukan mobile gamer, maka uji coba bermain game tidak saya maksimalkan secara penuh. Saya hanya mencoba bermain PUBG selama 30 menit dengan baterai yang berkurang 10 persen. Lalu ketika mencoba Genshin Impact dengan waktu yang sama, baterainya berkuran 11 persen.

Pada penggunaan standar sebagai daily drive dengan penggunaan normal untuk melakukan rutinitas kerja dan personal. Baterai yang terisi penuh sejak pukul 7 pagi, berakhir dengan indikator baterai yang menunjukkan angka 27 persen.

Perlu diperhatikan juga bahwa penggunaan setiap orang berbeda-beda, sehingga hasil uji yang saya lakukan hanyalah sebagai patokan saja. Secara keseluruhan, saya cukup puas dengan kinerja baterai dari Samsung Galaxy S22+ 5G ini. 

Kesimpulan

Dengan harga banderol Rp 15.999.000, Samsung Galaxy S22+ 5G dengan RAM 8 GB/256 GB ini bagi saya sangat sebanding dengan spesifikasi dan performa yang diberikan.

Saya merasakan segala keunggulan smartphone flagship seutuhnya, dengan performa prosesor yang cepat, baterai yang tahan lama, kualitas tampilan layar yang juara, serta tentunya, hasil jepretan kamera yang melebihi ekspektasi saya.

Untuk dipakai bekerja atau menikmati konten-konten hiburan, Samsung Galaxy S22+ 5G berhasil memenuhi kebutuhan saya sebagai pengguna. Bagi Anda yang masih bimbang untuk membeli, semoga review ini bisa membantu.

Content Writter

1519 Posts

Gemar mengikuti perkembangan teknologi gawai, baik yang rilis di Indonesia maupun yang tidak masuk pasar lokal. Ketertarikan pada teknologi dan gawai menjadi motivasi untuk terus memberikan informasi, rekomendasi, dan tips berbelanja seakurat mungkin, melalui artikel dan ulasan produk.