Model | Harga Termurah |
---|---|
Huawei MateBook D 16 2024 | Core i5-13420H | Rp 10.599.000 |
Huawei MateBook D14 | Core i5-10210U | Rp 9.999.000 |
Huawei MateBook D15 2021 | Core i3-10110u | Rp 6.649.000 |
Huawei MateBook D 14 | Core i5-1155G7 | Rp 6.299.000 |
Huawei MateBook D14 | Ryzen 7 3700U | Rp 10.499.000 |
Huawei MateBook D 16 2024 | Core i9-13900H | Rp 16.994.060 |
Huawei Matebook D15 | Ryzen 7 5700U | Rp 8.750.000 |
Huawei MateBook D15 2021 | Core i5-10210u | Rp 7.980.000 |
Huawei MateBook X Pro | Rp 28.750.000 |
Xiaomi boleh menjadi idola baru bagi para user, tapi jika kita menyebutkan brand asal Tiongkok – sudah tentu kita tak boleh melupakan keberadaan Huawei. Asal kamu tahu saja, Huawei sudah dinobatkan sebagai brand China yang mampu menguasai pasar global di dataran Eropa lho. Jadi, jika kali ini sang vendor sampai berpikir akan merambah pasar komputansi – sepertinya itu bukanlah hal yang mustahil. Ingatlah, perangkat pintar sehebat apapun tak akan pernah lengkap, jika tak ada perangkat komputansi yang mendukungnya.
Dirilis bersamaan dengan timing saat Xiaomi juga merilis koleksi notebooknya, penulis tadinya memang sempat berpikiran jika harga laptop Huawei murah berserial MateBook ini sengaja dirilis untuk menantang koleksi notebook Xiaomi. Tapi begitu serial pertama dari harga laptop Huawei murah ini muncul di hadapan penulis secara nyata, penulis langsung menyadari jika ternyata harga laptop Huawei murah berserial MateBook ini mengadopsi konstruksi yang sangat berbeda dengan milik pesaing ketatnya tersebut. Apalagi jika ternyata di dalam paket penjualan yang dimiliki oleh harga laptop Huawei murah ini, sang vendor masih menyertakan active stylus untuk mengoptimalkan aplikasi pencatatan atau menggambar di dalam laptop Huawei ini. Wah, tak perlu ditolak lagi deh - harga laptop Huawei murah adalah yang paling layak direkomendasikan tentunya.
Melihat penulis menyebutkan bahwa konstruksi yang disajikan oleh harga laptop Huawei murah ini sangat berbeda dengan apa yang disajikan oleh Xiaomi, penulis tahu – kamu pasti akan sangat penasaran sekali untuk lebih mengenal varian MateBook 2 in 1 dari harga laptop Huawei murah ini. Dan rasa penasaranmu tersebut tidaklah sia-sia, karena melalui harga laptop Huawei murah ini – kamu memang akan dihadapkan pada desain laptop masa depan – yang mencoba menggabungkan konsep PC dan Tablet. Lha kalau konsep desain seperti sih, kita juga sudah sering menemukannya di pasaran! Memang, tapi tahukah kamu bahwa proyeksi desain yang dimiliki oleh varian MateBook 2 in 1 dari harga laptop Huawei murah ini tidak dirilis di Indonesia lho. Oke, penulis rasa cukup membahas tentang serial pembuka dari deretan koleksi laptop Huawei murah ini, sekarang sudah waktunya kamu melangkah ke depan untuk menyambut koleksi-koleksi Matebook baru dari harga laptop Huawei murah ini – yang sudah pasti sangat kamu tunggu.
Setelah sukses membuktikan kemampuannya bermain di pasar perangkat komputansi, sudah tentu Huawei tak boleh menyudahinya begitu saja bukan? Untuk itulah, memperluas kebutuhan dari setiap segmentasi user saat ini juga menjadi bagian dari vendor asal Tiongkok ini. Lha, caranya? Apalagi, sudah pasti merilis serial-serial terbaru dari harga laptop Huawei murah ini tentunya, seperti MateBook X, MateBook E dan yang terakhir Matebook D. Banyak sekali memang, tapi yang perlu kamu tahu juga – setiap koleksi dari harga laptop Huawei murah ini sudah pasti disegmentasikan untuk kategori yang berbeda. Dimulai dari kategori paling familiar dengan serial pertama dari harga laptop Huawei murah, sang vendor sudah menyiapkan Matebook E sebagai calon penerus generasi pertama mereka. Jadi jika kamu mengharapkan sebuah gebrakan besar, sudah tentu Matebook X paling layak dijagokan. Mengapa? Alasan utamanya sih, karena harga laptop Huawei murah kategori ini sengaja disiapkan sebagai pesaing Mi Notebook Pro. Yup, ini artinya harga laptop Huawei murah kategori Matebook X adalah koleksi khusus yang akan siap menyapa para profesional dengan konsep ultrabook. Lha, lalu bagaimana dengan Matebook D? Untuk serial ini, penulis bisa menyebutnya sebagai serial peralihan antara Matebook E dan Matebook X, dengan kalangan multimedia pemula sebagai segmentasinya.