Diperbaharui pada Selasa, 10 Januari 2023 | 13:43

Perbedaan Socket Prosesor T, H, H1, H2, dan H3 Pada Motherboard

socket motherboard

Pada saat merakit komputer atau hendak mengganti komponen dalam dari sebuah komputer, maka sangat penting untuk mengetahui dengan sejelas-jelasnya socket-socket pada sebuah motherboard.

Apalagi kalau Anda termasuk perakit komputer pemula, sehingga tidak jarang terjadi kesalahan pada pemasangan, karena Anda menggunakan socket yang salah, atau belum tahu fungsi dari socket-socket tertentu.

Pengertian Umum Socket Motherboard

Socket atau bisa pula disebut sebagai konektor/dudukan yang ada pada sebuah motherboard adalah tempat menyambungkan atau memasang komponen komputer.

Komponen yang diamaksud seperti HDD, kartu grafis, sound card, dan peripheral yang lain. Salah satu jenis socket yang harus diketahui jenis, seri dan tipenya adalah socket untuk prosesor.

Seperti diketahui teknologi prosesor maju dengan sangat pesat, maka untuk mengejarnya, motherboard juga harus ikut berkembang dengan menyediakan teknologi yang bisa dipergunakan untuk mendukung kinerja prosesor terbaru yang diproduksi para produsen prosesor seperti Intel dan AMD.

Setiap prosesor yang berbeda teknologi, membutuhkan soket yang berbeda pula. Saat ini yang paling sering dipergunakan pada produk motherboard adalah socket jenis T, H, H1, H2 dan H3.

Masing socket tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda antara satu sama lainnya. Karena perbedaan tersebut maka masing-masing socket tak bisa diganti-ganti fungsinya.

Misalnya Anda membeli sembarang prosesor yang berbeda dari socket yang mendukungnya. Maka akan dapat menyebabkan socket tidak bisa terpasang, atau setelah terpasang, malah menyebabkan kerusakan.

Oleh sebab itu Anda perlu mengetahui perbedaan socket-socket pada motherboard. Perlu diketahui, tidak semua akan diulas pada artikel ini. Artinya, hanya yang paling sering dipergunakan saja.

Jenis-Jenis Socket

1. Socket T (Socket LGA 775)

Socket T dikenal pula dengan nama socket LGA 775 (LGA= Land Grid Array). Soket ini diperuntukan bagi desktop Central Processing Unit (CPU).

Socket ini sangat berbeda dari socket generasi sebelumnya yang berupa lubang socket untuk menancapkan kaki-kaki prosesor yang jumlahnya sangat banyak.

Socket T tak lagi punya lubang, melainkan pin yang menonjol dengan jumlah keseluruhan 775 pin. Pin-pin tersebut adalah titik kontak sentuh dengan prosesor pada bagian bawahnya.

Soket yang cukup jadul ini dulu pernah sangat terkenal. Setiap produk dengan logo “Intel Inside” pasti pernah memakai soket jenis ini. Seri produk yang kompatibel dengan socket T atau LGA 775 adalah:

  • Intel Pentium 4 (2,60 – 3,80 Ghz)
  • Intel Pentium 4 Extreme Edition (3,20 – 3,73 Ghz)
  • Intel Pentium Dual Core
  • Intel Core 2 Duo, Intel 2 Extreme, Intel 2 Quad
  • Intel Xeon
  • Intel Celeron

2. Socket H/H1 (LGA 1156)

Penerus LGA 775 adalah LGA 1156 atau dikenal pula sebagai socket H/H1. Socket ini dirancang untuk memperbaiki kinerja LGA 775 dengan mengintegrasikan keseluruhan sistem pada prosesor itu sendiri.

Pada socket LGA 775 sebelumnya, prosesor terhubung ke Northbridge dengan mempergunakan Front Side Bus. Pengintegrasian fitur yang terdapat pada Northbridge ke dalam prosesor itu sendiri termasuk di dalamnya:

  • PCI-Express 2.0 x 16 yang berfungsi untuk berkomunikasi dengan kartu grafis
  • DMI untuk berkomunikasi dengan Platform Controller Hub (PCH)
  • FDI yang terdiri dari 2x DisplayPort
  • Dua jalur untuk komunikasi dengann DDR3 SDRAM.

Beberapa prosesor yang bisa digunakan pada soket LGA 1156 adalah prosesor dengan code name Lynfield (i5, i7, Xeon) dan prosesor dengan code name Clarkdale 9Celeron, Pentium i3 dan i5).

Penggunaan soket H/H1 ini memungkinkan user upgrade prosesor tanpa berganti motherboard.

3. Socket H2 (LGA 1155)

LGA 1155 adalah socket yang mendukung mikroprosesor Intel Sandy Bridge dan Ivy Bridge. Socket ini memiliki 1155 pin sebagai titik kontak sentuh dengan prosesor dan pin tersebut diatur dengan sistem Array 40x40.

Bagian tengah area kosong (24x16) dan ada 61 pin yang dihilangkan, dan 2 pin yang berdampingan di tengah area, sehingga total adalah 1600 – 384 – 61 = 1.155 pin. Socket H1 dan h2 tidak bisa dipertukarkan penggunaanya, karena jumlah pin-nya saja sudah berbeda.

4. Socket H3 (LGA 1150)

Socket penerus socket H2 adalah LGA 1150 atau socket H3. Socket ini mendukung prosesor buatan Intel, khususnya prosesor dari keluarga Haswell dan generasi setelahnya, yaitu Broadwell.

Socket ini punya 1150 pin yang digunakan untuk menghubungkan semua konektor pada prosesor ke motherboard. Kelebihan socket H3 ini adalah dukungan terhadap semua jenis output video termasuk di dalamnya VGA, DVI dan HDMI. Bahkan socket ini juga mendukung teknologi Intel Clear Video Technology.

Jangan Salah Memasang

Kinerja motherboard sangat tergantung pada kinerja sebuah prosesor dan sebuah prosesor sangat tergantung pada socket yang mendukungnya.

Bahkan jika salah meletakkan atau titik kontak tidak menempel dengan pas dan baik, maka kinerja prosesor juga akan terganggu.

Oleh sebab itu jika hendak upgrade komputer atau merakit komputer baru, perhatikan benar-benar jenis dan tipe soket prosesor pada motherboard yang dibeli. Selamat mencoba!

Like us!
Restu Aji Siswanto

Content Writer

1495 Posts

Gemar mengikuti perkembangan teknologi gawai, baik yang rilis di Indonesia maupun yang tidak masuk pasar lokal. Ketertarikan pada teknologi dan gawai menjadi motivasi untuk terus memberikan informasi, rekomendasi, dan tips berbelanja seakurat mungkin, melalui artikel dan ulasan produk.