Belum lama ini merebak rumor rencana akuisi Samsung terhadap BlackBerry. Bahkan sejak minggu lalu rumor tersebut kian santer terdengar. Terkait hal ini, akhirnya pihak Samsung angkat bicara.
Samsung menegaskan bahwa tak ada pembicaraan antara perusahaan asal Korea Selatan tersebut dengan BlackBerry untuk melakukan akuisisi. Berdasarkan laporan dari The wall Street Journal, Samsung memang telah melakukan pertemuan dengan BlackBerry. Namun, dalam pembicaraan tersebut, tak ada wacana untuk mengakuisisi terhadap perusahaan Kanada itu.
Pada pertemuan itu, Samsung bermaksud untuk memperpanjang kerjasamanya dengan BlackBerry. J.K.Shin selaku petinggi Samsung Mobile menyatakan jika Samsung ingin bekerja sama dengan BlackBerry.
“Kami ingin bekerja sama dan mengembangkan hubungan ini dengan BlackBerry, bukan untuk mengakuisisi perusahaannya,” tegasnya.
Langkah tersebut merupakan tindak lanjut dari kerjasama yang sudah terjalin sejak akhir tahun 2014 lalu dimana Samsung dan BlackBerry mengembangkan pengamanan end-to-end melalui tools, semacam Samsung KNOX dan BES 12.
Samsung KNOX menawarkan fitur keamanan yang memudahkan konten personal serta bisnis ada dalam satu handset yang sama. Fitur tersebut dirancang kompatibel dengan Android dan Google. Nama KNOX itu sendiri diambil dari ‘Fort Knox’.
Shin juga menyebutkan bila pihaknya amat puas dengan perkembangan KNOX. Samsung akan terus menjalin kerjasamanya dengan BlackBerry dalam pembuatan teknologi baru.
Sanggahan Samsung terhadap rumor akuisisi tersebut ternyata berdampak negatif pada saham BlackBerry. Sebelumnya, saham BlackBerry sempat melambung setelah kemunculan rumor akuisisi tersebut. Tetapi, setelah Samsung melakukan klarifikasi, nilai saham BlackBerry turun 15%.
Namun, berdasarkan dokumen yang didapat oleh Financial Post, terdapat notifikasi yang disiapkan untuk Samsung oleh sebuah bank investasi, Evercore Partners, yang merujuk ke kemungkinan terhadap pembelian BlackBerry.
Apabila rumor tersebut benar, hal ini diperkirakan sebagai upaya Samsung untuk kembali menancapkan kukunya di industri smartphone mengingat profit perusahaan itu terjun bebas pada Q3 2014.
Anjloknya penjualan di Cina yang merupakan pasar terbesar Samsung juga menjadi salah satu penyebab merosotnya profit perusahaan ini. Penurunan hingga 20 persen terjadi pada bulan Januari hingga Oktober 2014 di pasar Cina. (Tedi)
Baca juga artikel:
WhatsApp Kini Bisa Diakses dengan PC Desktop, Begini Caranya!