Diperbaharui pada Jumat, 28 November 2014 | 15:55

Inilah Empat Vendor Lokal yang Memiliki Pabrik Sendiri di Indonesia

Tidak banyak yang tahu, bahwa ada empat produsen smartphone lokal yang benar-benar memproduksi smartphone mereka di Indonesia. Seperti yang banyak diketahui, smartphone produksi lokal yang beredar umumnya merupakan  smartphone  yang dirancang dan dikembangkan di Tiongkok meskipun pihak produsen berasal dari Indonesia. Karena itu, keempat produsen smartphone lokal ini patut diapreasiasi karena menghadirkan produk gadget yang benar-benar asli Indonesia. Siapa saja keempat vendor tersebut? Berikut penjelasannya.

Axioo

Axioo adalah produsen pembuatan komputer yang sudah cukup dikenal. Mereka pada awalnya dikenal sebagai produsen laptop dan komputer.. Namun beberapa tahun belakangan, mereka juga menghadirkan produk berupa ponsel dan tablet. Produk mereka banyak  dibuat dan dirancang di Negeri Tirai Bambu. Hanya saja itu cerita lama. Semenjak Oktober 2013, perusahaan ini sudah mulai membuat ponsel dan tablet di Indonesia. Ponsel dan tablet tersebut dibuat di dua pusat manufaktur yang berada di daerah Cakung dan Sunter. Kedua pabrik tersebut dibangun dengan dana investasi sekitar US$10 juta-US$15 juta.

Evercoss

Perusahaan yang dulunya bernama Cross ini memiliki pabrik di daerah Semarang. Mulai tengah tahun 2014, pabrik tersebut sudah mulai merakit/merancing smartphone produksi Evercoss. Beberapa seri yang sudah dirancang di pabrik ini adalah Evercoss A7A, A7E, C5F dan tablet AT1A. Di seri-seri tersebut, dapat dilihat tulisan “Made in Indonesia” yang artinya produk tersebut dibuat di Indonesia. Dengan kehadiran pabrik ini, tentunya Evercoss ingin lebih produktif menghadirkan perangkat mereka. Merekapun menargetkan akan membuat satu juta unit tiap bulannya di masa yang akan datang.

Advan

Senada dengan Evercoss, Advan pun membangun pabrik manufaktur smartphone di Semarang. Pabrik tersebut awalnya berada di atas lahan 3.000 meter persegi. Dan untuk kebutuhan produksi, Advan pun meningkatkan wilayah pabriknya menjadi 3 hektare. Pabrik yang dibangun dengan dana Rp 100 miliar tersebut dihadirkan untuk semakin membuat Advan produktif. Advan menargetkan jika perbulannya, Advan harus memproduksi smartphone sebanyak 30 ribu unit. Sayangnya, sampai tulisan ini dibuat, belum ada informasi lebih lanjut tentang pabrik Advan ini. Kabarnya, pabrik ini sudah beroperasi dari bulan Agustus atau September 2014.

Polytron

Produsen elektronik yang ada di bawah PT. Hartono Istana Teknologi ini pun memiliki pabrik manufaktur smartphone-nya sendiri. Pabrik tersebut berada di pabrik yang sudah lama berdir yang ada di Kudus. Pabrik di Kudus ini awalnya adalah pabrik yang memproduksi perangkat audio video besutan Polytron. Dan di tahun 2014, Polytron merambah jenis produk lain, semisal feature phone yang telah diproduksi semenjak awal tahun 2014.

Pabrik yang ada di lahan seluas 130.000 meter persegi ini rencananya akan memproduksi banyak smartphone. Polytron menargetkan jika dalam satu tahun, mereka harus memproduksi setidaknya 2,4 juta unit per tahun.

Bukan tidak mungkin, kedepan, vendor lain akan mengikuti jejak serupa dan tidak lagi memasok atau memproduksi produk di Tiongkok. Jika hal ini bagus, tentu industri smartphone akan semakin berkembang. (Tedi)

Baca juga artikel:

HTC Desire 620, Smartphone 64-bit Berkamera Depan 5 MP

Pakai CyanogenMod, Ini Tiga Keunggulannya!

Mengatasi Zenfone 5 Hang, Tidak Ada Respon, dan Layar Menjadi Kotak-Kotak

 

Like us!
Hilman Mulya Nugraha
162 Posts