Diperbaharui pada Senin, 8 Desember 2014 | 13:30

Firechat, Sang Penolong Demonstran Hong Kong

Perjuangan para pendukung demokrasi di Hong Kong makin panas dengan kehadiran FireChat, sebuah aplikasi chatting off-the-grid. Berkat aplikasi ini, para demonstran tersebut memastikan jika aksi perlawanan mereka terhadap pembatasan hak voting oleh pemerintah Cina tetap didengar.

FireChat adalah aplikasi yang dikembangkan Open Garden, sebuah perusahaan di bidang teknologi yang berbasis di San Fransisco, California, Amerika Serikat, yang kompatibel untuk sistem operasi Android dan iOS. Kelebihan FireChat terletak pada wireless mesh networking yang memungkinkan para pengguna untuk berkomunikasi melalui Wi-Fi, Bluetooth, maupun Multipeer Connectivity peer-to-peer Apple tanpa tergantung pada koneksi internet.

Produk teknologi yang telah diluncurkan pada pertengahan tahun ini dimanfaatkan oleh para demonstran Hong Kong untuk menjalin komunikasi secara intensif. Dikutip dari Wired, FireChat diunduh sebanyak 210.000 dalam kurun waktu dua hari, menjadikannya sebagai aplikasi nomor satu di Hong Kong, baik untuk Android maupun iOS. Selain itu, dalam dua hari tersebut, setidaknya telah terjadi 2 juta sesi percakapan yang dilakukan oleh para penggunanya dimana masing-masing berlangsung lebih dari 3,5 menit.

Menurut CMO Open Garden, Christophe Daligaut, angka yang fantastis itu hanyalah perkiraan dasar. Ia menjelaskan bahwa pihaknya hanya bisa mendapatkan analisisnya dari para pengguna yang terhubung dengan jaringan internet. Open Garden, tambahnya, tak memiliki data mengenai jumlah riil para pengguna yang memanfaatkan aplikasi chatting itu secara off-the-grid sepenuhnya.

Saat ini, FireChat menerapkan verifikasi akun untuk layanannya. Meski demikian,  para penggunapun bisa menggunakan aplikasi tersebut secara anonymous. Hal itu tentunya menjadi daya tarik FireChat, terutama dalam situasi yang tengah dihadapi para demonstran Hong Kong sekarang. Merekapun bisa mengorganisir aksi protesnya dengan leluasa menggunakan aplikasi yang terbilang baru ini.

Ada beberapa faktor lain yang turut memberi andil terhadap tingginya angka download FireChat di Hong Kong. Para demonstran khawatir jika koneksi internet dimatikan sewaktu-waktu. Selain itu, pemblokiran pemerintah Cina terhadap beberapa social media, seperti Instagram, mendorong para mahasiswa untuk mencari cara alternatif untuk berkomunikasi.

Situasi panas di Hong Kong itu bukanlah satu-satunya momen yang mempopulerkan FireChat. Aplikasi ini juga memiliki peran besar bagi para demonstran Iran pada Mei lalu. Kala itu, pemerintah Iran memblokir Whatsapp dan Instagram sehingga mereka beralih ke FireChat. Hal serupa terjadi di Irak dan Taiwan dimana aplikasi ini memberikan kesempatan bagi para pengguna untuk menjalin komunikasi tanpa hambatan. Kini, kehadiran FireChat bak sang penolong bagi para pendukung demokrasi Hong Kong yang berharap suara mereka terus didengar. (Tedi)

Baca juga artikel:

G3 Beri Keuntungan LG Electronics Hampir 2 Triliun

Ragnarok: Path of Heroes, Nostalgia dengan MMORPG dari Line

Sulit, Bertransaksi dengan Apple Pay di McDonald’s  

Cara Asyik Ajari Anak Belajar Alfabet

2015, iPhone 4 Inci Dimungkinkan Rilis

Like us!
Nadia Maharani

Contributor

174 Posts