Kredit Tanpa Agunan (KTA) menjadi salah satu pilihan pinjaman dari bank yang diambil banyak orang. Syaratnya yang tak membutuhkan jaminan atau agunan apa pun membuat banyak orang tertarik mengajukan Kredit Tanpa Agunan. Ditambah dengan prosesnya yang terbilang singkat alias tak perlu menunggu berbulan-bulan lamanya meyakinkan banyak orang untuk memilih KTA.
Dengan kemudahan-kemudahan yang ada, sudah semestinya pengajuan KTA yang sudah dilakukan mendapat persetujuan dari bank. Dana pinjaman yang diharapkan begitu didapat langsung bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang benar-benar urgen.
Sayangnya, harapan untuk mendapat pinjaman Kredit Tanpa Agunan (KTA) terkadang berbanding terbalik dengan kenyataan. Penolakan dari bank atas pengajuan KTA yang dilakukan bisa saja terjadi. Ada beberapa penyebab kenapa pengajuan KTA bisa gagal. Berikut ini adalah penyebab-penyebab pengajuan Kredit Tanpa Agunan (KTA) ditolak bank.
1. Memberikan Data yang Sulit Diverifikasi
bank sulit memverifikasi data Anda via gravismarketing.com
Selalu berikan data-data yang diminta secara benar dan akurat, terutama kalau itu adalah data pribadi. Jangan kurang atau terlewat dalam menyediakan syarat-syarat yang diminta. Lengkapi semuanya dan selalu cek dan cek untuk memastikan semua data yang diminta tak ada yang tertinggal satu pun. Mulai dari fotokopi KTP atau SIM atau paspor, slip gaji, fotokopi mutasi rekening atau rekening koran, dan fotokopi pegawai atau surat keterangan kerja.
Satu hal yang paling penting nomor telepon atau nomor handphone yang diberikan benar-benar dapat dihubungi. Sebab nomor yang Anda berikan tersebut nantinya sewaktu-waktu akan dihubungi bank sebagai salah satu prosedur verifikasi.
2. Gagal Lolos BI Checking
Pembayaran kredit sering menunggak atau punya histori kredit yang jelek maka bersiap-siaplah pengajuan Kredit Tanpa Agunan sudah positif akan ditolak. Kok, bisa? Memangnya bank tahu kalau dulu pernah menunggak? Histori kredit atau dalam dunia perbankan dikenal sebagai BI Checking merupakan syarat penentu pengajuan KTA disetujui atau ditolak.
BI Checking merupakan Informasi Debitur Individual (IDI) Historis yang memuat seluruh riwayat pembayaran kredit nasabah. Lancar atau macetnya (kolektibilitas) pembayaran kredit Anda ditandai dengan skor-skor tersendiri.
Skor 1 untuk pembayaran kredit yang lancar. Skor 2 untuk pembayaran kredit yang sedikit tersendat. Skor 3 untuk pembayaran kredit yang macet. Skor 4 untuk pembayaran kredit yang lebih macet dari skor 3. Dan skor 5 untuk pembayaran kredit yang sangat macet.
3. Membayar Tagihan Kartu Kredit secara Minimum Payment
jangan dibiasakan membayar minimum payment kartu kredit via debt.org
Bagi Anda pengguna kartu kredit, sebaiknya hindari membayar tagihan kartu kredit secara minimum payment. Selain tagihan kartu kredit bulan berikutnya membesar angkanya, ternyata membayar tagihan kartu kredit secara minimum payment berpengaruh pada disetujui atau ditolaknya pengajuan KTA.
Memang melakukan minimum payment merupakan alternatif untuk tidak membayar lunas utang kartu kredit. Namun, jalan pintas yang satu ini kalau sering diambil bisa menyesatkan Anda pada tunggakan yang besar. Fatalnya, ada kemungkinan Anda bisa gagal bayar.
4. Biasakan Menggunakan Kartu Kredit Kurang dari Limit yang Ditentukan
Karena limit kartu kredit Anda besarnya Rp7 juta misalnya, bukan berarti melakukan transaksi hingga Rp7 juta. Sebab selalu bertransaksi dengan kartu kredit hingga menyentuh limit yang ditentukan akan memengaruhi pengajuan pinjaman KTA yang Anda lakukan. Apalagi kalau penggunaan kartu kredit sampai overlimit. Lupakan saja harapan Anda agar pengajuan KTA disetujui.
Nah, lebih baik biasakan gunakan kartu kredit kurang dari limit yang ditentukan. Amannya gunakan kurang dari 70% dari limit kartu kredit. Dengan begitu, nasib pengajuan KTA Anda berpeluang mendapat persetujuan bank.
5. Menunggak Tagihan Kartu Kredit
jangan suka mengunggak tagihan kartu kredit via businessinsider.com
Adanya tunggakan kartu kredit yang diketahui dari BI Checking membuat bank ragu menyetujui pengajuan KTA yang Anda lakukan. Apalagi tunggakan ini terjadi karena seringnya melakukan minimum payment dan menggunakan kartu kredit selalu mendekati limit yang ditentukan. Akibatnya, tagihan kartu kredit membengkan yang membuat Anda gagal bayar.
Jika sudah begini, jangan harap pengajuan KTA disetujui ataupun seandainya ke depan Anda mencoba untuk kembali mengajukan KTA. Anda harus melunasi seluruh utang dan membersihkan BI Checking yang sudah terlanjur buruk.
6. Tidak Memenuhi Syarat Gaji Minimal
Ini yang perlu diperhatikan sebelum mengajukan pinjaman KTA. Setiap bank punya aturan sendiri mengenai syarat gaji minimal calon debitur. Tapi, hampir kebanyakan bank menetapkan ukuran yang sama untuk syarat gaji minimal, yaitu sebesar Rp3 juta per bulan.
Beruntunglah apabila gaji Anda per bulan lebih dari yang ditetapkan bank untuk mengajukan KTA. Sial bagi Anda bila ternyata gaji bulanan tidak masuk dalam persyaratan gaji minimal yang ditetapkan bank.
7. Ketahuan Berbohong
jangan berbohong pada bank via traction-tribe.com
Untuk memuluskan pengajuan KTA, sampai-sampai harus membohongi bank dengan data-data atau informasi yang tidak valid. Biasanya yang sering terjadi adalah memalsukan slip gaji dengan menggelembungkan nominal gaji bulanan. Banyak yang mengajukan KTA terkendala dengan penghasilan bulanan. Sebab makin besar pinjaman yang diminta berbanding lurus dengan besar gaji calon debitur.
Bank punya cara dan perhitungan yang bisa mengetahui apakah seorang calon debitur bohong atau jujur. Verifikasi merupakan salah satu cara tersebut. Kemudian melakukan survei dengan mengunjungi rumah atau tempat Anda bekerja.
8. Mengajukan Plafon Kredit yang Tidak Realistis
Gaji Rp3 juta sebulan, tapi mengajukan pinjaman KTA sebesar Rp15 juta. Tentu hal tersebut boleh-boleh saja. Asalkan sudah bersiap nantinya kalau pengajuan KTA Rp15 juta ditolak bank. Kenapa? Jika dihitung-hitung, kredit yang nantinya Anda bayar dengan tenor 15 bulan dapat membebani keuangan. Sebab kredit KTA yang Anda bayar mengambil lebih hampir 50% pendapatan bulanan yang besarannya Rp3 juta.
Idealnya, rasio kredit yang paling mungkin bagi Anda agar pengajuan KTA disetujui bank sebesar 30% dari penghasilan. Sebelum mengajukan pinjaman KTA, hitung dulu berdasarkan penghasilan Anda dan rasio kredit, berapa plafon kredit yang bisa Anda ajukan ke bank.
9. Data yang Diberikan Sulit Dibaca
berikan data yang bagus via installmentcredits.com
Walaupun data yang diberikan untuk pengajuan KTA hanyalah fotokopian, bukan berarti Anda cuek begitu saja seandainya ada tulisan yang terbaca tidak jelas. Perlu Anda tahu hal ini dapat memengaruhi pengajuan KTA yang Anda lakukan. Perhatikan kembali fotokopian atau berkas-berkas yang dibutuhkan sebelum diserahkan ke bank. Kalau ada yang tidak jelas, segera perbaiki.
Ingat, Jaga Baik-Baik BI Checking
Agar pengajuan KTA Anda berjalan baik, pastikan semua data yang diminta telah lengkap. Yang penting dari semua itu adalah BI Checking Anda mendapat skor 1. Dengan begitu, pengajuan KTA Anda pastinya diterima dan dana yang dibutuhkan cepat cair.