Muda, sehat, dan masih single pula, perlu tidak sih memiliki asuransi kesehatan? Jawabannya sebenarnya sederhana, tak selamanya kita muda, sehat, dan single. Selagi masih muda, sehat, dan bujang, mungkin hal yang paling menyita perhatian kita adalah bagaimana menikmati hidup.
Tak ada salahnya kita fokus pada rencana travelling ke tempat-tempat yang ingin kita datangi. Tak ada salahnya juga jika kita membelanjakan pendapatan untuk menyenangkan diri dengan berbelanja. Namun, ingat, tak akan selamanya kita muda dan sehat, dan siapa yang tahu kapan status kita berubah dari single jadi married?
Masih Bujang, Perlukah Asuransi Kesehatan?
apakah kita perlu punya asuransi kesehatan saat masih bujang? via addiction-ssa.org
Selama menempuh pendidikan, kata asuransi terasa asing di telinga karena masih ada orangtua yang menanggung biaya ketika kita jatuh sakit atau mengalami musibah. Diskusi mengenai kapan seseorang harus memiliki asuransi umumnya muncul ketika kita mulai memiliki pekerjaan sendiri. Kenapa? Karena sudah sepatutnya kita mulai belajar bertanggung jawab dengan hidup sendiri.
Sudah bekerja berarti sudah punya penghasilan, sudah bukan zamannya lagi dong mengharapkan orangtua bisa membantu 100% biaya ketika kita jatuh sakit. Oleh karena itu, biarpun masih bujang, asuransi kesehatan harus sudah mulai kita prioritaskan anggarannya.
Masih Bujang, Perlukah Asuransi Jiwa?
tidak ada salahnya punya asuransi jiwa sejak masih muda via snyderlawpc.com
Kalau kita langsung setuju dan bisa melihat perlunya asuransi kesehatan sejak masih bujang, lain halnya dengan asuransi jiwa. Mungkin kita masih bertanya-tanya, perlukah membeli asuransi jiwa kalau kita masih bujang? Toh kita belum punya tanggungan kalau-kalau sesuatu terjadi pada kita. Sekilas, anggapan ini rasanya benar. Untuk apa membeli asuransi jiwa selagi masih bujang kalau belum ada istri/suami dan anak sebagai tanggungan?
Eits, kapan tepatnya mulai membeli asuransi jiwa tak hanya sebatas status kita masih bujang atau sudah menikah. Jangan lupa, asuransi itu sifatnya mencegah. Jangan lupa juga, meskipun saat ini kita masih muda, sehat, dan single, kebutuhan finansial kita tak lantas berhenti di situ saja.
Seiring bertambah usia, bertambah pula kebutuhan finansial yang harus kita antisipasi. Sadar atau tidak, nyatanya ada kewajiban masa depan yang pasti akan kita tanggung. Simak beberapa hal di bawah ini untuk membantu Anda memutuskan, perlukah asuransi jiwa jika Anda masih single?
- Perubahan Kesehatan di Masa Depan
Banyak orang berpikir bahwa kita tidak dapat mengambil keuntungan dari asuransi jiwa, kecuali ketika kita sudah meninggal. Oleh karena itu, seringnya, asuransi jiwa baru masuk perhitungan ketika kita sudah menikah dan mulai memiliki tanggungan. Pemikiran ini tidak sepenuhnya benar. Tidak semua asuransi jiwa hanya menyediakan klaim polis ketika seseorang sudah meninggal.
Beberapa juga menyediakan asuransi jiwa yang mencakup perlindungan terhadap perubahan kondisi kesehatan kita, seperti sakit dalam jangka waktu yang lama hingga mengalami cacat permanen, dan asuransi trauma.
Sekali lagi, asuransi sifatnya mencegah dan berjaga-jaga. Karena kita tidak pernah tahu sampai berapa lama kita ada dalam fase sehat dan muda, tak ada salahnya untuk mulai mempertimbangkan memiliki asuransi sekalipun kita masih bujang.
- Benarkah Tak Ada Tanggungan?
Mungkin Anda masih muda dan belum menikah, tapi benarkah Anda tak punya tanggungan? Perhatikan baik-baik apakah masih ada anggota keluarga yang memerlukan bantuan finansial dari Anda dan apakah orangtua masih akan mandiri secara finansial bila sesuatu terjadi pada Anda. Tanggungan tak melulu hanya pasangan dan anak.
- Cicilan dan Utang
Muda dan sehat, kondisi ini membuat dunia serasa ada di dalam genggaman. Rasanya kita dapat memiliki apa pun selama kita mengusahakannya. Berikutnya yang kita tahu, KPR sudah mulai berjalan, cicilan kendaraan mulai ditagihkan bersama dengan cicilan kecil lainnya, seperti cicilan gadget dan barang-barang lainnya. Tak ada salahnya optimis memandang masa depan dan percaya kita bisa melunasi semuanya selama kita memang punya anggaran untuk membereskan semuanya.
Nah, asuransi jiwa dapat membantu memastikan anggaran dan rencana kita tetap berjalan sekalipun sesuatu terjadi pada diri kita. Jangan sampai ketika sesuatu terjadi pada kita, seluruh cicilan dan utang tadi jatuh ke pundak orang-orang terkasih, baik orangtua ataupun saudara.
Punya Asuransi Sejak Muda dan Bujang Sama Dengan Berinvestasi
punya asuransi sejak muda sama dengan berinvestasi via pcginvest.co.uk
Selain mencegah hal-hal di atas terjadi, memiliki asuransi sedari muda dan bujang juga memiliki kelebihan yang perlu kita pertimbangkan. Anda bisa melihat kepemilikan asuransi sejak muda sebagai salah satu bentuk investasi.
Mengapa? Karena, ketika Anda hendak membeli asuransi, baik asuransi kesehatan maupun jiwa, umur adalah salah satu kategori yang memengaruhi seberapa besar premi yang harus Anda bayar untuk mendapatkan polis asuransi.
Perusahaan asuransi akan mengenakan biaya yang lebih tinggi kepada calon nasabah yang sudah berusia 30 tahun dibanding kepada nasabah yang baru berusia 22 tahun. Penentuan ini berdasarkan pada risiko yang harus mereka tanggung terhadap kondisi kesehatan Anda. Jika Anda berpikir Anda masih 22 tahun, masih muda dan sehat, kemungkinan mengalami sakit serius masih sangat jauh. Demikian pula cara para penyedia asuransi melihat situasi.
Oleh karena itu, premi yang harus Anda bayarkan pun masih terbilang rendah. Sebaliknya, ketika Anda memasuki usia 30 tahun dan baru mulai memikirkan pentingnya memiliki asuransi karena sudah ada tanggungan. Bersiap-siaplah, premi yang perlu Anda bayarkan tak akan semurah ketika Anda mengeceknya beberapa tahun dulu sewaktu Anda masih muda dan single.
Alasannya? Karena Anda tak lagi muda, kondisi tubuh Anda pun akan semakin rentan dan persentase Anda mengalami sakit parah pun semakin besar. Pihak penyedia asuransi akan melihat tingginya risiko yang harus mereka tanggung dan mengenakan premi yang jauh lebih besar daripada saat Anda berusia 20 tahun. Kalau Anda tidak bisa melihat asuransi sebagai membawa payung sebelum hujan badai, cobalah untuk melihat asuransi sebagai bentuk investasi. Karena semakin muda Anda ketika membeli asuransi, semakin rendah premi yang harus Anda bayarkan.
Bagaimana? Masih menimbang-nimbang untuk melindungi diri dengan asuransi? Tentu saja keputusan untuk membeli asuransi kembali kepada diri dan situasi Anda. Namun, tak ada salahnya untuk terus mengumpulkan informasi yang dapat membantu Anda memutuskan dengan cepat. Ingat, tak selamanya kita muda dan siapa yang tahu kalau beberapa bulan dari sekarang Anda tak lagi berstatus bujang.