Diperbaharui pada Rabu, 4 Januari 2017 | 15:15

Hyundai Targetkan Penjualan 5 Juta Unit Tahun 2017 ini

Produsen otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Co, menargetkan penjualan 5.080.000 unit pada 2017 secara global. Angka itu cukup realistis, mengingat Hyundai akan mendapatkan persaingan ketat dari pabrikan otomotif asal Jepang.

Tahun ini, penjualan Hyundai menetapkan target penjualan global sebanyak 5,01 juta unit, tapi Hyundai belum mengungkapkan hasil pencapaian penjualan pada tahun ini.

Hyundai optimis dapat mencapai target tersebut karena kondisi perekonomian di beberapa negara mulai stabil. Selain itu, Hyundai menggandeng KIA Motor yang akan meningkatkan pasokan kendaraannya ke Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok sehingga menambah angka penjualannya pada tahun ini.

Beberapa analis memperkirakan Hyundai dan KIA akan bangkit pada tahun ini setelah target penjualan tahunan mereka meleset dalam dua tahun berturut-turut akibat melemahnya permintaan pasar otomotif di negara berkembang.

Tahun lalu, Hyundai Motor dan KIA Motors berhasil menempati posisi kelima sebagai pabrikan terlaris di dunia. KIA Motors sendiri menargetkan penjualannya sebanyak 3,17 juta unit seperti dikutip Reuters.

Tahun ini, Hyundai menargetkan penjualan 4,4 juta kendaraan di luar Korea Selatan. Di negerinya sendiri Korea Selatan, Hyundai memasang target kendaraan sebanyak 683.000 unit.

Meski begitu, Hyundai Motor Group Chairman Chung Mong-koo mengingatkan persaingan tahun ini sangat berat.

"Dengan ekonomis global yang terus mengalami pertumbuhan rendah, proteksionisme perdagangan yang menyebar, dan persaingan ketat di industri otomotif, ketidakpastian tumbuh lebih dari sebelumnya," ujar Mong-koo.

Kencangkan Ikat Pinggang

Sebuah sumber orang dalam Hyundai mengatakan produsen mobil asal Korea Selatan itu akan mengencangkan “ikat pinggangnya”. Saat ini Hyundai telah mengurangi jumlah penerbangan di kelas bisnis dan memotong anggaran tahunan untuk biaya pulang kampung pegawai yang dari luar Korea.

Rencana tersebut juga diikuti penghematan energi lewat lampu neon yang lebih efisien. Semua rencana tersebut merupakan langkah Hyundai untuk menghemat keuangannya.

Bahkan, pejabat top eksekutif Hyundai rela gajinya dipotong sebesar 10 persen yang. Itu merupakan kejadian pertama dalam 7 tahun terakhir. Hyundai juga menurunkan kelas penginapan untuk karyawannya saat berpergian sebagai alternatif dilakukan video conference.

Hyundai membutuhkan banyak uang untuk mengubah portfolionya dan ingin mengganti jajaran sedan, hatchback, dan wagon dengan SUV. Itu karena Hyundai melihat segmen SUV sangat populer dibanding yang lainnya dan penjualan SUV Hyundai tertinggal dibanding kompetitornya.

Perwakilan Hyundai pun mengonfirmasi bahwa perusahaan sedang melakukan penghematan biaya dan enggan menyebutkan berapa jumlahnya. Beruntung, Hyundai tidak kekurangan uang hanya saja kenaikan produksi meningkat setiap tahunnya.

Hyundai juga berencana untuk menanamkan investasi di mobil otonom dan deretan mobil ramah lingkungan.

Baca juga artikel:
Honda Jazz Akhir Tahun 2016, Berapa Harga Termurahnya?
Toyota Avanza, Mobil Terlaris Toyota Tahun Lalu
Fortuner Paling Laris Jelang Akhir Tahun 2016 di Segmen SUV Toyota

 

Like us!
Adam Rizal

Contributor

108 Posts