Diperbaharui pada Rabu, 3 Maret 2021 | 21:56

Continental GT 650 dan Interceptor INT 650, Ini Bedanya!

Continental GT 650 vs Interceptor INT 650

Royal Enfield, pemimpin global di segmen sepeda motor ukuran menengah (250-750cc), menggelar acara riding “Weekend Rush” pada hari Sabtu, 27 Februari 2021.

Riding ini merupakan acara komunitas eksklusif, yang diikuti oleh para pemilik motor Royal Enfield Twins - Interceptor dan Continental GT 650.

Tidak hanya mengajak pengendara untuk melepas kepenatan dari rutinitas, acara ini juga bertujuan membangun ikatan komunitas yang lebih kuat, serta mengenal lebih dekat spesifikasi dari kedua unit motor “kembar” Royal Enfield, Interceptor dan Continental GT 650.

Keduanya memiliki ketangguhan yang cocok untuk berbagai kebutuhan pengendara, baik untuk riding jauh ataupun dipacu di dalam kota.

“Di Royal Enfield, kami berkomitmen untuk selalu menghadirkan pengalaman pure riding kepada para pengguna dan penggemar. Sejak diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2019, Royal Enfield Twins telah mendapatkan sambutan hangat dari para penggemar otomotif. Continental GT 650 memiliki karakter cafe racer yang otentik, sementara Interceptor 650 adalah roadster klasik modern yang menyenangkan - sehingga kedua motor ini menggabungkan elemen terbaik dari dua dunia,” jelas Vimal Sumbly, Head of International Business APAC, Royal Enfield.

Kembar, Tapi Berbeda

Continental GT 650 vs Interceptor INT 650

Sekilas, tampilan Interceptor 650 dan GT 650 memang mirip. Sama-sama terinspirasi era 1960-an, keduanya ditenagai mesin dua silinder 650 cc dengan 47 horsepower pada performa puncak 7.250 rpm, serta maksimal 52Nm torsi pada 5.250 rpm.

Menariknya, 80% dari torsi tertinggi sudah bisa dirasakan sejak 2.500 rpm, sehingga laju motor terasa lebih halus dan mengurangi getaran. 

Mesinnya pun dipersenjatai dengan pendingin udara untuk menjaga temperatur tidak terlalu tinggi. Keduanya sangat cocok dikendarai, baik untuk perjalanan santai, lintas kota, hingga ke jalan terbuka.

Perbedaan keduanya terlihat dari bentuk motor. Interceptor INT 650 terinspirasi oleh Royal Enfield Interceptor tahun 60-an yang ikonik yang sukses dipasarkan di Amerika, West Coast, dan California, dimana model tersebut sangat cocok dengan narasi zaman saat itu: glamor, bermandikan sinar matahari sesuai gaya hidup pantai California, menarik, serbaguna, gesit, dan tidak mengintimidasi.

Continental GT 650 vs Interceptor INT 650

Interceptor adalah roadster klasik - santai, riang dan berjiwa muda menawarkan perjalanan yang menarik dengan pengendalian yang gesit dan responsif sambil tetap memberikan pengalaman mulus di jalan raya.

Posisi berkendara yang nyaman dan tegak menjadikan motor ini pilihan yang tepat untuk segala jenis medan, dari jalanan pantai yang berkelok-kelok hingga hutan beton perkotaan.

“Bagi saya, Royal Enfield Interceptor sangat menyenangkan untuk dinaiki. Posisi berkendara sangat nyaman dan motor ini bahkan mampu bersaing dengan motor bertenaga lebih tinggi. Alasan lain mengapa saya memutuskan untuk memiliki Royal Enfield Interceptor adalah karena harganya yang terjangkau, terutama mengingat mesinnya sudah mencapai 650cc,” kata Ipang, pemilik Royal Enfield Interceptor yang ikut serta dalam perjalanan Weekend Rush.

Sementara itu, Continental GT merupakan penghormatan bagi para cafe racer tahun 1950-an dan 1960-an - dengan penggunaan jok tunggal, tangki bahan bakar yang dipahat, dan stang jepit untuk nuansa balap yang lebih kental. 

Motor ini menawarkan posisi berkendara yang condong ke depan, dengan posisi berkendara yang mantap, stang clip-on, footpeg set di belakang. 

Estetika cafe racer tetap terlihat otentik tanpa mengorbankan kenyamanan sehari-hari. Nah, masih bingung memilih antara “si kembar” tangguh Royal Enfield? Simak di sini perbedaannya!

Like us!
Imam Ali

Content Writer

1662 Posts

Berbekal photography dan multimedia desain membuka jalan ke perusahaan konsultan cekindo.com. Awali karir jurnalistik di Majalah Chip Foto Video. Ketertarikan pada teknologi dan gadget berkembang ke Majalah Chip dan Chip.co.id, mulai dari review gadget dan peripheral PC, berlanjut ke Tabloid Sinyal dan SinyalMagz. Hobi otomotif memberi kesempatan bekerja di Agency mengawal konten otomotif. Di Pricebook, membuat beragam artikel terkait news, ulasan dan review serta info pasar yang berbasis SEO.