Diperbaharui pada Kamis, 13 April 2017 | 11:37

Foto Olahraga Tidak Memuaskan? Coba 10 Tips Ini untuk Teknik dan Settingnya

Image via WallpaperCave

Foto olahraga atau Sport Photography adalah genre fotografi yang mencakup semua olahraga. Fotografi olahraga juga akan membuat banyak kesempatan bagi para fotografer untuk menangkap citra dramatis yang lahir dari sebuah momen olahraga.

Sebagai contoh, seperti foto ekspresi Cristiano Ronaldo ketika ia berhasil mengeksekusi tendangan bebas menjadi sebuah gol, ekspresi tersebutlah yang akan menjadi sebuah objek foto olahraga dan akan terus dikenang oleh pecinta sepakbola.

Untuk menciptakan sebuah foto olahraga, tentunya bukan perkara mudah. Pasalnya, dibutuhkan insting yang tajam dan skill di atas rata-rata untuk membekukan sebuah objek yang bergerak, lengkap dengan ekspresi yang menggambarkan suasana dan memberikan sebuah pesan terselubung pada foto tersebut.

Penasaran bagaimana caranya? Dilansir dari Techradar, tim Pricebook telah menyediakan 10 tips nya untuk Anda.

1. Carilah Sebuah Momen yang Bersemangat


Image via Techradar

Olahraga bukan hanya tentang melakukan suatu aktivitas saja, melainkan berbicara tentang gairah atau semangat para atlet dan pendukung mereka. Tugas Anda sebagai seorang fotografer olahraga adalah untuk menangkap emosi dan momen-momen menarik pada kegiatan tersebut.

Carilah momen dimana para pendukung bersuka cita merayakan kemenangan timnya dimana gemuruh teriakan dan wajah gembira sering tergambar pada momen tersebut. Anda juga tidak boleh mengabaikan momen sedih ketika tim pujaan mengalami kekalahan, isak tangis juga akan menjadi sebuah objek yang menawan untuk dibidik.

2. Buat Latar Beakang Terlihat Kabur

Anda dapat dengan mudah membuat sebuah foto dengan latar belakang yang kabur atau ngeblur. Anda bisa membuat sebuah kombinasi yang sempurna dari aperture dan panjang fokus pada kamera DSLR.  Sebenarnya, efek depth of field hampir sama pada setiap focal length. Namun, tampak bahwa ketika menggunakan lensa tele, ketajaman sebuah objek akan berkurang, bahkan pada aperture seperti f / 8 karena lensa tele bertugas untuk memperbesar latar belakang.

Anda dapat memilih bukaan aperture mulai dari f / 5.6, f / 4 atau, bahkan f / 2.8 dengan lensa yang panjang, untuk memaksimalkan perbedaan dalam fokus yang tajam antara subjek dan latar belakang.

3. Gunakan Burst Mode

Sebuah kamera DSLR Profesional tentu memiliki frame rate yang cepat dan mampu menjepret secara terus-menerus bila diperlukan. Coba gunakan ftur continue Shoot yan ada pada kamera Anda karena hal ini akan membantu mencegah buffer saat kamera mengunci objek.

4. Gunakan Pencahayaan Alami

Pada banyak kegiatan olahraga, Anda akan berurusan dengan berbagai macam cahaya yang tersedia. Dalam banyak kasus, kegiatan olahraga akan tetap berlangsung apapun kondisi yang berlaku, sehingga Anda perlu untuk beradaptasi dengan situasi tersebut, Anda perlu menguasai berbagai teknik yang mengontrol ISO, shutter speed dan aperture.

Ketika Anda berada dalam situasi di mana cahaya alami dari matahari memberikan Anda cahaya yang melimpah bahkan over, segeralah untuk memanfaatkan hal tersebut. Semisal Anda akan memotret kegiatan bersepeda di hutan, lari maraton, atau olahraga perahu motor di laut lepas, cobalah untuk menggunakan pencahayaan yang menarik untuk keuntungan Anda.

Sudut cahaya matahari yang rendah akan melemparkan bayangan panjang dan flare yang berpotensi menciptakan sebuah hiasan yang menarik pada frame, sedangkan awan badai dapat menambahkan latar belakang yang berbeda.

Anda mungkin perlu menerapkan beberapa kompensasi eksposur untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara subjek dan pencahayaan sehingga cahaya yang masuk tidak over ataupun under.

5. Perhatikan Space yang Ada Pada Frame

Ketika Anda memotret kegiatan olahraga menggunakan lensa tele untuk mendapatkan objek yang dekat, ada baiknya Anda untuk tetap menjaga kekosongan frame, membuat sebuah perhitungan yang matang di ruang yang tersedia pada frame akan menciptakan sebuah komposisi yang menawan.

Kunci untuk teknik ini adalah untuk menjaga hal-hal sederhana dan memastikan bahwa subjek utama, meskipun tidak besar dalam frame, namun masih terlihat oleh mata. Anda bisa melakukan ini dengan lebih fokus pada objek sehingga latar belakang dan latar depan tampak kabur atau Anda bisa melakukannya dengan memastikan latar belakang bebas dari gangguan. Dalam hal ini, benar-benar hitam atau murni latar belakang putih agar dapat menciptakan kontras yang kuat ke titik fokus.

6. Gunakan ISO Tinggi

Menggunakan Shutter speed yang tinggi merupakan salah satu faktor kunci untuk memotret kegiatan olahraga. Bagi banyak olahraga yang memiliki pergerakan tinggi, Anda akan membutuhkan kecepatan rana lebih dari 1/1000 detik jika Anda ingin membekukan gerakan. Kuncinya adalah 'lebih cepat lebih baik.

Namun, hal ini tidaklah mudah, pasalnya dengan menggunakan shutter speed yang tinggi maka cahaya yang masuk ke body kamera akan berkurang dan berotensi foto yang dihasilkan jadi under Exposure. Untuk mencapai kecepatan tersebut dalam banyak situasi di mana intensitas cahaya rendah, Anda harus menggunakan ISO yang tinggi pada kamera Anda sehingga sensor lebih sensitif.

Standarnya, untuk event olahraga fotografer biasanya menggunakan ISO sebesar 800, namun jangan ragu untuk meningkatkan ISO hingga 1.600, 3.200 atau lebih tinggi lagi jika memang tidak ada pilihan lain. Akan tetapi, Anda juga perlu mengingat bahwa penggunaan ISO tinggi akan menyebabkan noise pada foto Anda, sehingga Anda harus bisa bijaksana dalam mengambil keputusan ini. Atur diafragma, shutter dan ISO yang sesuai untuk mendapatkan foto yang baik dan meminimalisir noise.

7. Gunakan Kartu Memori dengan Kualitas Terbaik

Sangatlah bijak jika Anda memilih kartu memori yang sesuai kebutuhan daripada keinginan. Memilih kartu memori sesuai dengan kebutuhan Anda, yaitu apabila untuk melihat hasil foto dari kamera, tentu Anda harus memilih read peed atau kecepatan baca yang cepat.

Apabila untuk kebutuhan mengambil foto dengan ukuran megapixel yang besar sekaligus mengambil dalam dua format RAW+Jpeg dan merekam video, sudah pasti memilih Write Speed yang cepat pula. Untuk mendapat kecepatan baca dan tulis yang cepat, tentu Anda harus memilih yang benar – benar sesuai kecepatannya, paling tidak mendekati. Rata – rata kartu memori yang beredar di pasaran, sudah dapat merekam video berformat 4K.

Anda bisa memilih kartu memori dengan format UHS Mark-III, kartu jenis ini menawarkan kecepatan hingga 90 MB/s, sehingga Anda dapat mengambil foto dengan kecepatan shutter yang tinggi, bahkan merekam video berformat 4K tanpa masalah.

Untuk mendapatkan hasil maksimal dari kamera Anda ketika Anda memotret sebuah kegiatan olahraga, seperti sepeda downhill, sepakbola, renang hingga tenis, memilih kartu memori yang memiliki kecepatan writting adalah pilihan yang sempurna.

Apa pun mereknya yang penting minimal kecepatan writting pada memori mulai dari 90MB/s ke atas akan cukup untuk mengakomodir kebutuhan Anda. Kartu memori yang lebih murah akan lebih lambat, tapi mereka tidak cocok untuk kegiatan olahraga.

8. Fokus! Gunakan Kedua Mata Anda

Sudah hal yang lumrah dan wajar ketika seorang fotografer lebih menyukai memotret menggunakan viewfinder untuk membidik objek. Namun, untuk fotografi sport, disarankan Anda juga menggunakan mata Anda yang lain dan tetap fokus karena bisa saja Anda menemukan sebuah momen unik yang tidak dilihat oleh fotografer lainnya.

Ketika sudah mendapatkan momen tersebut barulah gunakan viewfinder agar bidikan Anda tidak meleset. Menggunakan kedua mata bertujuan untuk menganalisa kejadian dan suasana yang terjadi di arena dengan cepat. Pasalnya, pada kegiatan olahraga, momen silih berganti dengan cepatnya hingga hitungan detik.

9. Ambil Foto Siluet, Kenapa Tidak?

Jika Anda mendapatkan banyak cahaya backlight yang sangat kuat, Anda tidak perlu merisaukan hal tersebut, Anda bisa sedikit mengubah Angle untuk menambahkan sedikit cerita pada foto Anda dengan menggunakan efek siluet.

Jaga jarak kanan kiri objek pada frame bidik sehingga akan terlihat jelas apa yang sedang dilakukan oleh objek, semisal ia tengah melakukan smash dan semacamnya. Sementara itu, Karena Anda memang menggunakan teknik siluet yang akan membuat objek terlihat hitam, Anda tidak perlu risau untuk menggunakan shutter speed yang tinggi, asalkan cahaya backlight juga tidak kalah kuatnya.

10. Jika Memungkinkan, Coba Gunakan Teknik Panning 

 

Jika ada salah satu teknik dasar yang Anda butuhkan untuk menambah sebuah cerita pada ajang olahraga, teknik itu adalah panning! Sedikit terampil menggunakan teknik panning akan memungkinkan Anda untuk menggabungkan subjek yang tajam dengan latar belakang yang speed-infused.

Kedengarannya sulit? Sejatinya menggunakan teknik ini sangat mudah tentunya dengan sedikit latihan, dibantu oleh kesadaran beberapa teknik yang relatif mudah. Unsur-unsur utama yang ada pada benak Anda adalah tentang kecepatan gerakan subjek Anda, gerakan Anda sendiri, kecepatan rana yang dipilih dan apa yang ada di latar belakang.

Mari kita mulai dengan pengaturan. Kecuali lensa Anda memiliki mode stabilisasi gambar yang khusus dirancang untuk panning, Anda harus mematikan image stabilizer pada lensa Anda. Anda juga akan perlu untuk mengunci dan tetap fokus pada subjek Anda saat bergerak melintasi Anda, kemudian, pilih AI Servo / AF Kontinu dan pastikan pada viewfinder Anda memiliki kelompok titik AF yang aktif dan akan mencapai fokus di tempat yang tepat. Jika ragu, gunakan kelompok pusat atau titik AF tunggal pusat.

Mengatur kecepatan rana lebih lambat dari biasanya. Jika Anda memotret mobil yang biasanya membutuhkan minimal 1/500 detik untuk membekukan itu, misalnya, mengubah kecepatan rana untuk 1/125 detik. Anda dapat menggunakan pengaturan ISO rendah dan aperture kecil agar tidak over exposure.

Ketika objek sudah datang mendekati bidang bidik kamera Anda, kunci fokus pada objek dan mulai menggeser kamera dan lensa mengikuti objek tersebut. Anda memerlukan gerakan yang halus dan mudah dikendalikan, idealnya, Anda akan mulai menekan shutter ketika sudah menemukan background yang menarik. Karena fokus ke objek yang bergerak, maka background nantinya akan terlihat kabur dan tidak karuan gambarnya, namun hal itu akan menciptakan komposisi yang baik.

Anda mungkin perlu untuk mengubah kecepatan rana, sehingga tinggi atau lebih rendah, untuk menemukan kecepatan yang sempurna untuk menggunakan teknik ini.

*All images via TechRadar

Baca juga artikel:
25 Teknik Memotret Bunga Bagi Fotografer Pemula
Mengenal ISO, Shutter dan Apperture Serta Pengaruhnya Pada Hasil Foto
Hobby Hunting? Ini 6 Tips dan Cara Foto Hewan Liar
Like us!
Kusnadar

Contributor

43 Posts