Diperbaharui pada Senin, 28 November 2016 | 13:08

Hobby Hunting? ini 6 Tips dan Cara Foto Hewan Liar

Saat ini fotografi menjadi salah satu kegiatan yang sering dilakukan banyak orang ketika memiliki waktu luang. Hobby fotografi ini juga ternyata bisa menjadi salah satu pemasukan bagi mereka dengan segudang karya menarik yang dihasilkan.

Hunting, menjadi salah satu agenda wajib para pecinta fotografi terutama para mahasiswa yang sedang menggeluti bidang ini. Dari sekian banyak jenis hunting, yang paling menyenangkan adalah ketika mencoba menangkap pergerakan hewan liar. Namun, ada caranya agar menghasilkan foto yang bagus dan berkelas.

Bahkan dengan lensa tercepat dan kamera DSLR top-end, menangkap gerakan cepat dalam sebuah foto untuk satwa liar tidak semudah dibayangkan. Kecepatan fisik autofocus Anda mungkin tidak dapat bersaing dan melacak subjek yang bergerak. Jauh dari keterbatasan peralatan Anda, Anda mungkin menemukan bahwa Anda melewatkan kepakan sayap atau pertarungan antara dua binatang.

Untungnya, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Berikut adalah tips yang berhasil dihimpun oleh tim Pricebook untuk berhasil menangkap foto pergerakan satwa liar.

Perhatikan Perilaku Mereka

Seekor Hewan pasti akan memberikan banyak informasi mengenai apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Jika Anda memperhatikan kegiatan mereka secara terus menerus untuk mata kuliah fotografi Anda, maka kemungkinan Anda akan dapat memprediksi pergerakan mereka setelahnya dan memiliki kesempatan yang lebih baik dalam menangkap sesuatu yang mengagumkan pada kamera.

Anda sering dapat menerapkan aturan umum untuk kelas hewan, daripada harus mempelajari ratusan isyarat yang berbeda dari segala macam spesies yang berbeda. Sebagai contoh, ketika burung sedang mencoba untuk terbang, sebagian besar dari unggas ini akan mulai 'gelisah' dan bergerak kesana kemari sebelum mengambil ancang-ancang untuk mulai terbang.

Contoh lainnya adalah ketika seekor burung tengah 'mandi' di sebuah genangan. Berdasarkan pengalaman, biasanya burung akan mengepakkan sayapnya atau menggerakan badannya untuk menghilangkan air pada bulu-bulu mereka.

Untuk mendapatkan foto tersebut, Anda bisa duduk dan bersiap dengan memfokuskan kamera Anda di dekat objek serta jari-jari Anda yang juga telah siap menekan tombol rana. Sekitar 20 menit, setelah menunggu burung tadi untuk mandi, akhirnya, burung tersebut merentangkan sayapnya dan Anda mulai  mengklik tombol shutter.

Mampu mengantisipasi perilaku mereka menjadi salah satu cara jitu untuk menghasilkan foto yang sesuai dengan bayangan kita ketika memulai perjalanan untuk hunting. Kuncinya adalah fokus dan sabar.

Jangan Gunakan Live View

The live view mode pada kamera DSLR Anda tidak bisa digunakan untuk mengambil foto satwa liar. Hal ini membuat pelacakan sangat sulit, apalagi setiap kali Anda menggunakan autofocus live view berbunyi karena cermin membalik ke bawah, pasalnya objek bisa saja sudah pergi jauh ketika kita mencoba mengatur fokus pada live view. Selain itu, menggunakan live view juga menyebabkan genggaman Anda terhadap kamera menjadi tidak stabil dan membuat foto yang dihasilkan berpotensi goyang atau shacking.

Disarankan, Anda tetap menggunakan jendela bidik (viewfinder) Anda. Hal ini jauh lebih mudah untuk bereaksi dengan cepat dan melacak subjek Anda dengan cara itu.

Gunakan Shutter Speed yang Cukup

Tak usah dikatakan bahwa jika Anda memiliki cahaya yang cukup tersedia, maka Anda seharusnya bisa meningkatkan kecepatan rana untuk membekukan gerakan. Aturan umum untuk menghindari guncangan kamera adalah 1 per panjang fokus kamera Anda. Misalnya, lensa 400mm harus memiliki kecepatan rana minimal 1/400 detik untuk menghindari kamera blur.

Namun, aturan ini mungkin tidak memberikan kecepatan rana cukup cepat untuk membekukan subjek. Hewan sering bergerak lebih cepat, jadi sesuaikan dengan kebutuhan. 1/1000 detik atau lebih adalah sebuah perhitungan yang baik untuk hewan yang berjalan cepat atau makhluk terbang. Ini akan tergantung pada objek apa yang Anda foto, dan bagaimana tepatnya Anda memotret objek tersebut, serta seperti apa kecepatan rana yang Anda butuhkan untuk membekukan objek ini.

Tips lanjutan untuk menja kualitas foto Anda adalah dengan menurunkan ukuran diafragma pada kamera Anda untuk menjaga kualitas cahaya karena dengan speed tinggi, maka cahaya yanag masuk kedalam kamera juga cenderung sedikit. Jika memungkinkan, silahkan naikan iso pada kamera, namun harus tetap hati-hati karena iso tinggi bisa menimbulkan noise pada hasil jepretan.

Jika Tidak Memungkinkan, Jangan Gunakan Tripod Anda

Jika Anda merasa nyaman dengan berpegangan tangan (handheld), maka mungkin Anda bisa melepaskan tripod Anda. Beberapa mounting tripod, seperti ball head, bisa mengunci kamera Anda dengan baik, namun akan terasa ketat ketika Anda mencoba untuk mengikuti subjek yang bergerak. Ketidaknyamanan ini tentunya akana memperlambat Anda untuk membidik hewan yang bergerak tadi.

Melepaskan kamera Anda dari cengkeraman tripod Anda akan memungkinkan Anda untuk bergerak bebas. Dengan catatan, jika Anda menggunakan Tripod, tentunya Anda bisa sedikit lebih aman dari guncangan pada lensa Anda dan membantu menghilangkan shacking pada kamera. Namun, karena Anda saat ini menggunakan kecepatan rana yang tinggi, seharusnya bidikan kamera tidak akan goyang meskipun tanpa tripod. Kecuali jika memang pegangan tangan Anda kurang kuat.

Gunakan Continuous Focus

Setting kamera ke mode fokus terus menerus sehingga Anda dapat melacak fokus dengan subjek yang bergerak. Jika Anda tidak menggunakan Continuous  Focus, Anda harus kembali fokuskan kamera secara manual dan Anda mungkin akan selalu berada satu langkah di belakang hewan. Mode fokus terus menerus akan membuat bidang fokus bergeser.

Pastikan untuk mengotak atik menu kamera dan menemukan pengaturan dengan pilihan apakah mencapai fokus atau menekan shutter menjadi prioritas. Set ke shutter, dan kemudian Anda dapat memastikan Anda dapat menembakkan frame pada saat-saat yang tepat.

Sabar Menunggu

Jika Anda menemukan bahwa fokus pada peralatan kamera Anda terlalu lambat dan Anda tidak dapat mengikuti dengan hewan yang bergerak, maka Anda harus mengubah pendekatan Anda. Mencari pola perilaku, seperti rutinitas binatang dapat diambil secara teratur. Kemungkinan akan ada tempat di mana mereka berhenti. Fokus di sana, dan arahkan langsung kamera Anda ke tempat tersebut. Silahkan menunggu, dan sekali hewan ke jendela bidik Anda, maka lepaskanlah shutter.

Jika Anda mengikuti burung yang tengah terbang, maka coba untuk mengatur fokus Anda ke wilayah yang akan dilewati oleh burung tersebut. Bidik bersama dengan hewan (Anda harus berada di fokus manual pada titik ini), dan tahan shutter untuk memanfaatkan mode burst saat mereka melewati Anda. Mudah-mudahan, salah satu tembakan akan menjadi fokus jika waktu dan posisi Anda tepat. Anda harus melakukan ini beberapa kali untuk menyesuaikan bidang fokus dengan jarak optimal, dan kemudian memiliki sedikit keberuntungan di sisi Anda.

Jangan lupa, setalah berhasil mengambil foto yang ciamik, posting foto Anda di sosial media untuk mendapatkan peluang lebih dalam hal monetize atau posting foto Anda di berbagai situs jualan foto, siapa tau foto Anda di beli orang. Dari hobby bisa jadi penghasilan loh guys. Selamat Mencoba!

Photos credit to DigitalTrends, Google, Digital-Photography and HarveyNorman

Baca juga artikel:
8 Tips Memotret Budaya Setempat Agar Tidak Mengalami Kesulitan Di Lapangan
9 Cara Memotret Foto Bokeh Bagus dengan Kamera Saku
Ingat Baik-baik 50 Tips Ini Agar Makin Jago Memotret- Part 1
Like us!
Kusnadar

Contributor

43 Posts