Diperbaharui pada Jumat, 19 Januari 2018 | 15:28

8 Tim eSport di Grand Final APAC Predator League 2018 Siap Bertanding!

Grand final APAC Predator League 2018
Grand final APAC Predator League 2018 sudah dimulai dengan menampilkan 8 tim e-sport yang mewaklili 8 negara. Digelar di Mall Taman Anggrek tanggal 18-21 Januari 2018, kompetisi esport dengan total hadiah sebesar US$150 ribu (sekitar Rp2 milyar) ini menjadi salah satu turnamen kelas dunia terbesar di Asia Pasifik.

Kedelapan tim eSport tersebut terdiri dari Boom.ID (Indonesia), Signify (India), Geek Fam (Malaysia), Aplha Red (Thailand), Azure (Hong Kong), Ten Twenty (Singapura), Quid Pro Quo (Filipina dan We Say No (Sri Lanka).

Sebelum mencapai babak grand final, kedelapan tim eSport ini terlebih dahulu harus bersaing di babak penyisihan yang digelar 8 negara, yaitu Indonesia, Filipina, Thailand, Hongkong, Malaysia, Srilanka, India, dan Singapura. Babak penyisihan tersebut telah berlangsung sejak Oktober 2018 dengan melibatkan sekitar 1.197 tim eSport.

“Melalui kompetisi ini, kami ingin mengukuhkan komitmen utama kami dalam memimpin industri gaming. Dengan melibatkan pemain eSport terbaik, kami ingin menunjukkan keahlian mereka dan meningkatkan potensi mereka melalui perangkat top-notch dari Predator dan memberikan pengalaman yang luar biasa,” ungkap Andrew.

Meski mengaku sedikit terlambat masuk ke industri gaming, namun momen ini menjadi waktu yang tepat untuk memperkuat ekosistem eSport, terutama di kawasan Asia Pasifik. Apalagi bisnis Acer di industri gaming ini menunjukkan pertumbuhan yang baik. “Kami juga ingin memperkuat ekosistem eSport di kawasan Asia Pasifik.”

APAC Predator League 2018
Komitmen Acer ini juga disambut baik oleh pemerintah. Dalam sambutannya, pihak Kementrian Pemuda dan Olahraga yang diwakili Hamka Hendra Noer, Asisten Deputi Pengelola Olahraga Rekreasi Kemenpora, mengatakan turut merasa bangga bahwa Indonesia terpilih menjadi tuan rumah kompetisi bergengsi ini. Karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan gamer terbanyak.

Bahkan Hamka mengungkapkan jika kedepannya pihak Menpora akan mendukung Acer dalam kompetisi semacam ini. “Pemerintah mengapresiasi kompetisi yang dilakukan Acer dalam industri gaming dan akan terus mendukung penuh. Kedepannya Kemenpora akan mengadakan kejuaraan nasional game eSport," kata Hamka Hendra Noer.  

Sementara itu, pemilihan Indonesia menjadi tuan rumah bukan tanpa alasan. Menurut Andrew Hou, pemilihan ini murni dari keinginan Presiden Direktrur Acer Indonesia, Herbert Ang. “Indonesia bangga bisa menjadi tuan rumah ternamen bergengsi APAC Predator League 2018 tahun ini. Kami berharap dapat melihat bakat, kekompakan dan semangat dari talenta eSport terbaik di kawasan Asia Pasifik,” tutur Herbert Ang.

Dalam perhelatan pertama grand final APAC Predator League 2018 di Indonesia ini, pengunjung akan diramaikan beragam permainan atraktif. Seperti menikmati teknologi terbaru dari Acer seperti VR (virtual reality) dan pengalaman seru mengendarai Predator War Truck. Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat melakukan face painting secara gratis dengan logo Acer Predator, Predator League atau bendera Indonesia.

Baca juga artikel :

Acer Asia Pacific Predator League 2018, Kompetisi eSport Berhadiah Rp2 Miliar 

Laptop Gaming Acer Predator Helios 300 Rilis Agustus 2017, Bisa Upgrade RAM 32GB

PC Desktop Acer Predator G1, Usung Bodi Kompak dan Dukungan VR  

Like us!
Nur Abdillah

Content Writer

2444 Posts

Punya pengalaman di beberapa media yang mengulas gadget, seperti Tabloid SMS, Tabloid Roaming, Majalah Digicom hingga Majalah Techlife. Selalu berusaha berbagi informasi yang akurat dan terupdate seputar teknologi dan gadget.