Diperbaharui pada Kamis, 18 Januari 2018 | 12:13

Imbas Kasus Logan Paul, Google Perketat Aturan Bagi Para YouTuber

youtube
via ytimg.com

Baru-baru ini, YouTube dihebohkan dengan beredarnya kasus video YouTuber Logan Paul yang merekam kejadian tidak pantas di Jepang. Menyadari hal tersebut, Google pun bereaksi dengan akan memperketat aturan bagi para YouTuber dalam memasang iklan pada video-video buatan YouTuber.

Hal ini tentu akan mempengaruhi bagaimana pemilik sebuah channel bisa mendapatkan uang dari video yang diunggah. Hal ini untuk memastikan pula bahwa video-video yang dibayar oleh Google adalah benar video-video yang berkualitas dan bukan video yang bermasalah seperti video ujaran kebencian, eksploitasi, dan konten tidak pantas lainnya.

Menurut Neal Mohan selaku Chief Product Officer dan Robert Kyncl selaku Chief Business Officer mengungkapkan bahwa YouTube akan memperketat persyaratan untuk monetisasi agar para spammer, pemalsu identitas, dan pihak lainnya tidak bisa merusak ekosistem YouTube atau memanfaatkan YouTuber.

Google terus bekerja sama dengan orang-orang yang tepat untuk membesarkan platform YouTube. Pembaharuan aturan ini terpaksa dilakukan oleh YouTube setelah mendapat banyak kritik dari berbagai pengiklan dan masyarakat luas terkait video yang ada di platform.

Salah satu masalah yang sering dilaporkan ialah adanya iklan merek ternama yang tampil di sebuah video yang ternyata mengandung ujaran kebencian. Tidak hanya itu, muncul pula kartun dengan konten yang tidak pantas di bagian YouTube Kids.

Hingga masalah video Logan Paul yang menampilkan iklan yang masuk ke trending dunia. Perubahan yang dihadirkan YouTube memang tidak terlalu mempengaruhi channel secara besar. Namun, seorang YouTuber akan sulit mendapatkan rekan iklan.

Pasalnya sebuah channel YouTube kini harus mendapatkan setidaknya 1000 pelanggan atau subscriber dan total durasi 4000 jam selama 12 bulan untuk bisa videonya dipasangi iklan dan mendapatkan penghasilan. Jika video tidak bisa memenuhi syarat tersebut, maka video tidak akan dibayar oleh Google.

YouTube sendiri menekankan bahwa sebagian besar channel yang akan hilang dari program pembayaran memang tidak menghasilkan banyak uang. Bahkan sekitar 99% dari channel tersebut hanya mendapatkan kurang dari 100 USD atau 1,3 juta rupiah tahun lalu.

Selain itu, Google juga menghadirkan moderator manusia yang akan mengawasi semua video yang masuk program Google Preferred. Program ini merupakan kumpulan channel populer yang akan ditawarkan pada perusahaan-perusahaan besar untuk dipasangi iklannya.

Dengan hadirnya sistem ini, video-video akan ditinjau dulu oleh para moderator yang akan menandai apakah video pantas untuk dipasangi iklan atau tidak. Aturan baru ini akan dimulai pada 20 Februari mendapat dengan 30 hari masa percobaan untuk channel baru. Jadi untuk kamu yang kini berjuang untuk menjadi seorang YouTuber, tampaknya harus lebih extra kerja keras untuk bisa mendapatkan penghasilan.

Baca juga artikel:

Google Ujicoba Fitur Putar Video Otomatis Pada YouTube Versi Android

Cara Mudah Memblokir Komen Spam yang Mengganggu di YouTube

Streaming Video Kian Hemat Data dengan Aplikasi YouTube Go

Like us!
Aris Wibowo

Contributor

3478 Posts