Diperbaharui pada Sabtu, 14 Januari 2023 | 16:16

Perbedaan Layar Sentuh Kapasitif dengan Resistif

Teknologi layar sentuh sudah ada jauh sebelum perangkat canggih muncul, seperti tablet dan smartphone sekarang ini. Dalam perkembangannya, teknologi layar sentuh memiliki dua tipe, yakni tipe layar sentuh kapasitif dan layar sentuh resistif.

Apa perbedaan keduanya? Sebelum membahas perbedaan layar sentuh kapasitif dan resistif, mari simak dulu sejarah singkat tentang teknologi layar sentuh.

Banyak yang beranggapan bahwa layar sentuh kapasitif muncul setelah layar sentuh resisitif. Padahal,teknologi layar sentuh yang pertama kali ditemukan adalah layar sentuh kapasitif.

Hal ini diungkap dalam artikel yang ditulis oleh. E.A. Johnson. Dalam tulisan singkatnya, beliau membahas tentang layar sentuh kapasitif yang disertakan dengan foto dan diagram. 

Artikel tersebut terbit pada tahun 1967. Delapan tahun kemudian barulah layar sentuh resisitf ditemukan oleh Samuel G. Hurts. Penemu asal Amerika tersebut kemudian memproduksi temuannya itu untuk publik pada tahun 1982. 

Teknologi layar sentuh dari Samuel G terus dikembangkan. Hal ini dilandasi karena layar sentuh resistif dianggap cukup bagus dan kuat. Saat era telepon genggam hadir pun, teknologi layar resisitf lah yang banyak digunakan, terutama ketika ketika perangkat seperti PDA bermunculan.

Baru pada perkembanan selanjutnya, teknologi layar kapasitif dikembangkan lebih lanjut dan hadir dengan kemampuan dan respon yang lebih baik.

Resistive Touchscreen

Resistive Touchscreen atau layar sentuh kapasitif merupakan teknologi layar sentuh yang banyak digunakan diperangkat selain tablet, smartphone, ataupun perangkat modern lainnya. Tipe layar sentuh inilah yang cukup populer. Tidak sedikit perangkat yang masih  menggunakan teknologi ini, meskipun saat ini layar kapasitif lebih berkembang.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, teknologi layar sentuh resistif banyak digunakan oleh perangkat PDA yang cara pengunaannya dibantu dengan stylus pen, yang berfungsi untuk menekan layar resistif. Saat era smartphone berkembang, teknologi ini masih digunakan. Beberapa smartphone yang menggunakannya contohnya adalah  Samsung Star, Sony Ericsson W950, Nokia N97 dan N800, Nexian Tap NX-G868, Nokia Asha 306, dan beberapa smartphone tipe lawas.

Bagaimana layar sentuh resistif bekerja? Layar sentuh ini bekerja dengan cara memanfaatkan gaya tahan. Ketika layar disentuh, maka layar perlu ditekan untuk menimbulkan respon yang baik. Layar ini didesain dengan dua lapisan yang berdekatan, tetapi menyisakan ruang atau celah yang sempit diantara kedua lapisan tersebut.

Tekanan pada layar akan membuat dua lapisan ini akan saling bersentuhan dan menimbulkan aliran listrik sebagai bagian dari proses pembacaan navigasi layar sentuh. Dapat disimpulkan bahwa layar sentuh resistif memerlukan tekanan agar layar bisa merespon dengan baik. Tidak perlu dengan jari, tekanan bisa dilakukan dengan kuku jari atau perangkat tambahan seperti stylus pen. Tidak heran jika perangkat yang menggunakan stylus pen rata-rata menggunakan layar sentuh resistif.

Meskipun unggul dengan penggunaan navigasi apapun, layar sentuh resistif memiliki beberapa kelemahan. Pertama, karena membutuhkan tekanan, respon layar kurang yang cepat. Kedua, tampilan tampilan resistif rentan menjadi kurang tajam akibat seringnya tekanan pada lapisan layar. Ketiga, layar resistif tidak mendukung navigasi multisentuh.

Capacitive Touchsreen

Layar sentuh kapasitif saat ini banyak digunakan oleh smartphone dan tablet model terbaru. Terlebih, teknologi pada layar sentuh kapasitif terus berkembang untuk menghasilkan respon yang lebih akurat. Terutama untuk penggunaan multisentuh atau menggunakan banyak jari dalam waktu yang berbarengan. Smartphone-smartphone terbaru di kelas premium banyak yang menggunakan teknologi layar sentuh ini.

Baik smartphone Android dari Samsung, produk BlackBerry terbaru, seri Windows Phone, maupun produk iPhone terbaru. Namun, penggunaan layar sentuh kapasitif dikenal setelah kehadiran produk Samsung Corby Touchscreen dan seri iPhone.

Bagaimana cara kerja layar sentuh kapasitif ini? Capacitive touchsreen bekerja dengan cara memanfaatkan ‘listrik” yang ada pada manusia. Untuk memanfaatkan “listrik” tersebut, layar sentuh kapasitif dibuat dengan layaknya sebuah kaca yang memiliki bahan dengan sifat konduksi di dalamnya.

Hal ini dimaksudkan agar ada aliran listrik yang mengalir ketika jari tangan manusia menyentuh layar. Saat jari manusia menyentuh layar, saat itulah terjadi yang namanya perubahan medan listrik pada layar sentuh. Proses ini kemudian akan direspon oleh prosesor untuk membaca pergerakan jari tangan. Karena itu tidak heran, jika layar sentuh tipe kapasitif umumnya tidak akan merespon ketika dinavigasikan oleh sarung tangan atau apapun yang tidak memiliki sifat konduktif. Namun, saat ini sudah ada beberapa ponsel premium yang menggunakan layar sentuh kapasitif tetapi dapat bekerja meski penggunanya menggunakan sarung tangan.

Saat ini, kedua teknologi layar sentuh ini masih digunakan. Hanya saja untuk layar sentuh resistif hampir jarang dipakai karena ponsel yang harganya Rp500 ribuan saja sudah menggunakan layar sentuh kapasitif.

Like us!
Imam Ali

Content Writer

1655 Posts

Berbekal photography dan multimedia desain membuka jalan ke perusahaan konsultan cekindo.com. Awali karir jurnalistik di Majalah Chip Foto Video. Ketertarikan pada teknologi dan gadget berkembang ke Majalah Chip dan Chip.co.id, mulai dari review gadget dan peripheral PC, berlanjut ke Tabloid Sinyal dan SinyalMagz. Hobi otomotif memberi kesempatan bekerja di Agency mengawal konten otomotif. Di Pricebook, membuat beragam artikel terkait news, ulasan dan review serta info pasar yang berbasis SEO.